Aksi Ambil Untung Investor Bikin Harga Emas Terjatuh

Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen ke angka US$ 1.249,56 per ounce.

oleh Arthur Gideon diperbarui 29 Mar 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2017, 06:45 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, London - Harga emas melemah pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) setelah pada perdagangan sebelumnya sempat menguat tajam. Penurunan harga emas terjadi karena tekanan dari penguatan dolar AS. 

Mengutip Reuters, Rabu (29/3/2017), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen ke angka US$ 1.249,56 per ounce. Pada perdagangan Senin, harga emas di pasar spot sempat menyentuh level tertinggi di US$ 1.261,03 per ounce. Sedangkan untuk harga emas berjangka naik 0,01 persen dan menetap di level US$ 1.256,60 per ounce.

"Kami melihat siklus investor telah beralih dari emas ke pasar saham," jelas broker komoditas senior RJO Futures, Chicago, AS, Phillip Streible.

Ia melanjutkan, aksi ambil untung dari investor di logam mulia ini juga menambah tekanan sehingga harga jatuh. "Indeks dolar AS dan pasar ekuitas memainkan peranan penting kepada harga emas saat ini," lanjut dia.

Penguatan dolar AS membuat harga emas lebih mahal bagi para pelaku pasar atau investor yang bertransaksi menggunakan mata uang di luar dolar AS. Dengan mahalnya harga emas tersebut membuat permintaan turun.

Dolar AS memang menguat pada perdagangan Selasa ini setelah sehari sebelumnya mengalami tekanan hingga ke level terendah dalam empat bulan.

Penguatan dolar AS tersebut dipicu oleh komentar dari Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dari Kansas Esther George yang menyatakan bahwa ia membutuhkan rincian dari proposal reformasi fiskal yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump.

Pada perdagangan sehari sebelumnya atau pada Senin, harga emas mampu reli hingga 1 persen pada perdagangan Senin setelah kegagalan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mendorong paket reformasi kesehatan pada Jumat kemarin. Para investor mempertanyakan kemampuan dari Trump untuk mewujudkan janji-janji kampanye.

"Kenaikan harga emas ini sepenuhnya karena pelemahan dolar AS," jelas analis Commerzbank, Carsten Fritsc. "Terjadi Trumpflation setelah kegagalan dia untuk mencabut Obamacare," lanjut dia. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya