Mentan Amran: Kedaulatan Pangan Semakin Membaik

Di beberapa pasar tradisional, dalam sepekan terakhir harga cabai rawit merah sudah berada di kisaran Rp 85 ribu per kilogram.

oleh Arthur Gideon diperbarui 31 Mar 2017, 08:15 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2017, 08:15 WIB
20160425-Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman-jakarta
Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa kedàulatan pangan di Indonesia semakin membaik. Persediaan beras dan jagung sudah cukup dan harga bahan pangan lain mulai turun.

Amran menjelaskan, stok beras nasional sudah mencapai 1,93 juta ton. Jumlah tersebut cukup besar untuk persiapan bulan Ramadan. Bahkan Indonesia telah mampu ekspor beras. Ia mencontohkan, Malaysia akan menerima ekspor beras rajaunca dari Entikong, Kalimantan Barat sebanyak 50 ribu ton.

Selain itu tim Malaysia juga datang ke Ponorogo Jatim karena tertarik untuk menerima ekspor jagung. Sampai saat ini jagung lokal tersedia untuk peternakan dengan harga sekitar Rp 3.000 per kg. Sedangkan stok jagung di Bulog juga cukup. "Bulog akan mendahulukan penggunaan jagung tersebut untuk peternak kecil,"  Amran seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (31/3/2017).

Untuk diketahui, produksi jagung 2016 lebih dari cukup memenuhi kebutuhan industri pakan. Kebutuhan industri terdata sebanyak 750 ton per bulan dan total kebutuhan jagung nasional 1,55 juta ton per bulan.

Sedangkan harga beberapa bahan pokok seperti bawang merah dan cabai juga sudah mulai melandai. Di beberapa pasar tradisional di Jakarta, dalam sepekan terakhir harga cabai rawit merah sudah berada di kisaran Rp 85 ribu per kilogram (kg). Sedangkan di awal bulan, harga cabai rawit merah masih di kisaran Rp 100 ribu per kg. 

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mencapaian swasembada pangan harus didukung oleh semua pihak tak terkecuali akademisi. Mahasiswa pertanian harus mengenal pertanian dengan baik. "Orang bisa kaya karena pertanian" kata Amran.

Amran melanjutkan, pemerintah memang masih akan melakukan impor sapi. Namun impor tersebut akan diberikan ke daerah tertentu yang belum bisa mewujudkan swasemda sapi. Sedangkan daerah yang sudah bisa mencukupi kebutuhannya dari lokal seperti di Jawa Timur tidak akan diganggu oleh sapi impor.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya