Menteri Amran Pastikan Harga Cabai Bakal Terkendali Saat Ramadan

Menteri Amran yakin pada musim panen di Juni 2017, luas lahan 42.767 hektare akan menghasilkan 84.133 ton cabai.

oleh Arthur Gideon diperbarui 01 Apr 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2017, 08:00 WIB
Harga-Cabai-dan-Bawang
Pedagang menimbang cabai untuk di jual di pasar di Jakarta, Senin (20/2). Kementan tidak akan mengambil langkah untuk mengimpor cabe dan bawang. Walau pun saat ini, harga cabe dan bawang mengalami keniakan. (Liputan6.com/Angga Yunair)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaeman memastikan ketersediaan bahan pangan, khususnya cabai, di bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri bakal terjaga. Kementerian Pertanian (Kementan) juga akan mengendalikan pasokan untuk menjaga agar harga cabai tak melambung lagi. 

Jaminan ketersediaan stok cabai merujuk pada capaian panen pada Maret kemarin. Ia juga yakin pada musim panen pada Juni 2017 dengan luas lahan 42.767 hektare akan menghasilkan 84.133 ton, dengan konsumsi sebesar 75.070 ton.

Amran bercerita, harga cabai rawit merah mencapai puncak pada pertengahan Februari 2017 dan menyentuh angka Rp 150 ribu per kilogram (kg). Saat ini, harga normal cabai rawit merah sudah berada di level normal, yaitu di kisaran Rp 50 ribu per kg.

Dari data pantauan di beberapa daerah per 30 maret 2017, di wilayah Jawa Barat, Cianjur, Kabupaten Bandung, dan Bandung, harga cabai berada di kisaran 45 ribu per kg. Jika dibandingkan seminggu sebelumnya, harga cabai rawit merah di ketiga daerah tersebut masih Rp 70 ribu per kg.

Hal yang sama juga dialami oleh wilayah Jawa Tengah, Semarang, Sukoharjo yang turun hingga Rp 50 ribu per kg dari sebelumnya Rp 70 ribu per kg. Di Jawa Timur, Malang, Magetan, Tuban dan Lamongan harga ada di kisaran Rp 45 ribu-50 ribu per kg. Hal yang sama juga dialami wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera harga cabai bergerak turun ke harga normal di tingkat produsen.

Meroketnya harga cabai hingga awal 2017 tidak terlepas dari anomali cuaca yang berdampak produksi dan pasokan. "Melambungnya harga cabai disebabkan faktor alam, intensitas hujan yang tinggi sehingga petani tidak dianjurkan untuk memanen di musim hujan karena akan berdampak langsung terhadap kualitas," jelas dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/4/2017). 

Untuk menstabilkan harga cabai terkait minimnya pasokan di musim hujan, Kementan melancarkan program pembagian gratis 10 juta bibit cabai ke masyarakat, baik langsung maupun melalui organisasi kewanitaan, dan Kelompok Wanita Tani (KWT).

Tujuan program ini adalah ajakan ke masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan atau polybag untuk budidaya cabai untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Selain program pembagian bibit gratis, Kementan juga sedang menyiapkan program pola tanam cabai per wilayah. Tujuannya adalah daerah yang surplus akan menyuplai daerah yang defisit. (Gdn/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya