Liputan6.com, Jakarta - Kebutuhan akan dana tunai dalam jumlah besar untuk berbagai keperluan, acapkali menghampiri seseorang. Apakah itu untuk tambahan modal usaha, uang pangkal sekolah anak, biaya pernikahan, renovasi, rumah, dan lain sebagainya.
Meminjam kredit tanpa agunan (KTA) ke bank banyak dipilih oleh orang ketika memiliki kebutuhan uang tunai dalam waktu singkat dan jumlah cukup besar. Perbankan juga cukup agresif memasarkan produk kredit konsumtif ini.
Advertisement
Baca Juga
Di awal tahun seperti ini, tidak sedikit bank yang menawarkan promo menarik produk pinjaman KTA. Salah satu yang sering ditonjolkan dalam promo produk pinjaman KTA adalah dari sisi bunga murah. Maklum, KTA termasuk produk pinjaman dari bank yang berbunga tinggi. Hanya berselisih sedikit dengan bunga kartu kredit.
Tak ayal, bunga murah KTA sering menjadi iming-iming utama para penjaja KTA yaitu bank. Tetapi, apakah bunga murah menjadikan sebuah produk KTA menjadi layak Anda pilih? Belum tentu.
Sebelum memutuskan mengambil tawaran KTA yang mengimingi bunga murah, Anda perlu juga menghitung biaya lain-lain yang menyertai produk tersebut. Anda perlu membandingkan hal ini juga agar dapat memilih produk KTA yang paling ekonomis dan menguntungkan bagi kantong Anda.
Berikut beberapa jenis biaya yang umum menyertai sebuah produk kredit tanpa agunan, seperti dikutip Halomoney.co.id dari berbagai sumber:
1. Biaya administrasi
Hampir semua bank penyedia KTA mematok biaya administrasi bagi pencairan kredit tanpa agunan. Besarnya beragam. Ada yang mematok dalam persentase mulai 0,1 persen dari total plafon KTA yang cair. Tidak sedikit juga bank yang mematok biaya administrasi hingga di atas 3 persen untuk pencairan KTA.
2. Biaya provisi
Biaya provisi adalah biaya pencadangan kredit yang wajib disiapkan oleh bank untuk setiap jenis pencairan pinjaman. Besarnya beragam, rata-rata mulai 1 persen dari nilai plafon pinjaman KTA yang cair.
Keterlambatan cicilan
3. Biaya keterlambatan cicilan
Selayaknya produk pinjaman, bank juga mengenakan biaya bila si debitur KTA telat membayar cicilan mereka. Maka itu, hampir semua produk pinjaman KTA mematok biaya keterlambatan pembayaran cicilan.
Berapa besar biaya keterlambatan yang umumnya dipatok bank untuk KTA? Beberapa bank menetapkan persentase sekitar 5 persen hingga 6 persen dari total nilai cicilan bulanan.
Ada pula bank yang menetapkan denda dalam bentuk nominal mulai Rp 75.000 per keterlambatan. Baca juga: Pertanyaan Populer dan Jawabannya seputar BPJS Ketenagakerjaan
4. Biaya pelunasan dipercepat
Bank mengambil untung dari bunga pinjaman. Semakin lama tenor pinjaman atau lama pembayaran cicilan, bisa semakin menguntungkan bagi perbankan. Nah, produk KTA umumnya memiliki lama cicilan mulai 12 bulan sampai 60 bulan. Bahkan ada juga produk KTA dengan lama cicilan di bawah 12 bulan.
Untuk menjaga margin untung mereka, bank memasang biaya penalty bagi nasabah KTA yang menempuh pelunasan dipercepat. Besar denda sangat beragam.
Ada bank yang hanya mengenakan sekitar 0,5 persen dari total sisa utang, ada juga yang mengenakan hingga 8 persen dari total saldo utang nasabah. Agar terhindar dari biaya seperti ini, pastikan Anda memilih tenor KTA yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan.
Baca juga: 4 Pilihan Mengatasi Utang Agar Tak Semakin Menumpuk
Â
Biaya tahunan
5. Biaya tahunan
Produk KTA acapkali dikemas mirip dengan produk kartu kredit. Selain mengenakan bunga per bulan yang cukup tinggi, beberapa bank penyedia KTA juga menetapkan biaya tahunan bagi nasabah KTA mereka. Besar biaya tahunan juga bervariasi.
Ada yang dalam bentuk persentase di atas 1 persen, ada yang menetapkan biaya tahunan puluhan ribu rupiah sampai ratusan ribu rupiah per tahun.
6. Biaya transfer kredit
Biaya ini acapkali terdapat pada produk KTA yang tidak mensyaratkan kepemilikan rekening payroll yang sama. Alhasil, untuk biaya pencairan KTA, Anda harus siap menanggung biaya transfer dana KTA ke rekening.
Besarnya sesuai pilihan pencairan. Bila lewat transfer elektronik atau ATM regular, biayanya sama dengan transfer antar bank yaitu sekitar Rp 7.500.
Sedangkan bila pencairan lewat konter bank, biayanya bisa lebih mahal. Biaya transfer ini juga bisa lebih mahal apabila Anda memilih cara pencairan lewat RTGS atau kliring.