Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menjajaki kerja sama sektor energi dengan Amerika Serikat. Hal tersebut dilakukan dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence.
Jonan menginginkan, dari penjajakan bisnis yang dilakukannya, diharapkan sektor energi bisa meningkatkan perekonomian Indonesia, khususnya ketenagalistrikan, melalui investasi Amerika Serikat di Indonesia.
"Perbincangan sektor energi dalam lingkup yang lebih makro sehingga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian Indonesia," kata Jonan, seperti yang dikutip dalam situs resmi Kementerian ESDM, di Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Advertisement
Jonan pun akan mengoptimalkan US Power Working Group for Indonesia, kelompok bisnis di sektor ketenagalistrikan ini terbentuk sejak 25 September 2015, untuk mengejar target pemerataan listrik (rasio elektrifikasi) pada 2020 mencapai 100 persen.
"Saya akan terus menjalin kerja sama melalui kelompok bisnis yang sudah dibentuk ini, terutama karena kita juga memiliki target peningkatan rasio elektrifikasi," ungkap Jonan.
US Power Working Group for Indonesia beranggotakan 42 perusahaan dan 11 badan Pemerintah Amerika Serikat. Kelompok bisnis ini dibentuk guna mendukung program 35 ribu Mega Watt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah.
Selain sektor Ketenagalistrikan, Amerika Serikat juga ingin menjajaki kerja sama sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya pada pengembangan
energi biomasa yaitu mengubah sampah menjadi listrik.
"Pada subsektor EBT juga telah terjalin kerja sama melalui pemanfaatan teknologi yang tepat untuk mengubah sampah menjadi energi listrik. Diharapkan terjalin kerja sama yang lainnya juga di EBT ini," tutup Jonan.