Pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Molor Jadi 2020

Saat ini royek kereta cepat Jakarta-Bandung sedang memasuki tahap pembebasan lahan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Apr 2017, 19:55 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2017, 19:55 WIB
20160909-118 BUMN dan BUMD Ikuti Pameran BUMN di JCC-Jakarta
Model berdiri di samping kereta cepat Jakarta-Bandung saat Indonesia Bussiness and Development Expo 2016 di, Jakarta, Kamis (8/9). PT Kereta Cepat Indonesia-Cina menargetkan pembangunan beroperasi pada 2019. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Walikota Bandung Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil mengungkapkan, pengoperasian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bakal mundur menjadi 2020. Target sebelumnya transportasi massal senilai US$ 5,9 miliar tersebut beroperasi pada 2019. "Saya sudah ketemu Pak Presiden.

Beliau mengindikasikan (operasi) 2020, mundur setahun dari seharusnya di 2019," tegas Kang Emil usai menghadiri acara The Economist Events di Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (20/4/2017).

Namuna dia mengaku tidak mengetahui pasti jika target pengoperasian proyek ini molor. "Saya tidak tahu, tanya Pak Presiden saja," jelas dia.Saat ini, kata Kang Emil, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sedang memasuki tahap pembebasan lahan. Proses ini dipastikan berjalan dengan lancar. "Lagi pembebasan lahan. Alhamdulillah tidak ada masalah," tutur dia.

Sementara Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi dalam kesempatan yang sama mengaku proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masih berjalan sesuai rencana, yakni beroperasi di 2019.  "Sampai saat ini belum ada statement mundur," jelas dia. Menurut dia, apabila mundur, pasti akan ada kalkulasi atau perhitungan. Investor, sambung Budi Karya, dalam menanamkan modalnya pasti memperhatikan imbal hasil, risiko, dan lainnya. "Orang mau investasi di kita saja, kita sudah terima kasih, jangan di macam-macam, tidak boleh noisy tentang kesulitan yang kita hadapi. Kita diskusikan, kasih investasi baik berupa regulasi maupun ruang," Budi Karya menjelaskan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya