Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam waktu dekat pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (elevated toll) dimulai. Pembangunan jalan tol tersebut untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Bekasi-Jakarta maupun sebaliknya.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II memiliki panjang 36 kilometer (km). Jalan tersebut menelan investasi sebesar Rp 16 triliun di mana pembangunan dilakukan oleh konsorsium PT Jasa Marga Tbk dan PT Ranggi Sugiron Perkasa.
Pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II terdiri dari 9 seksi. Antara lain seksi Cikunir-Bekasi Barat sepanjang 2,99 km, seksi Bekasi Barat-Bekasi Timur  mencapai 3,63 km, seksi Bekasi Timur-Tambun  sepanjang 4,34 km dan seksi Tambun-Cibitung mencapai 3,30 km.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian, seksi Cibitung-Cikarang Utama  sepanjang 4,46 km, seksi Cikarang Utama-Cikarang Barat  sepanjang 2,72 km, seksi Cikarang Barat-Cibatu  mencapai 3,16 km, seksi Cibatu-Cikarang Timur  mencapai 2,45 km, dan seksi Cikarang Timur-Karawang Barat  sepanjang 9,79 km.
"Pembangunan proyek Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek II direncanakan mulai kuartal II 2017 dan ditargetkan beroperasi pada 2019," jelas dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/4/2017).
Basuki melanjutkan, Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan kini sedang melakukan pemanfaatan alur Sungai Cikarang dan Sungai Bekasi atau Cikarang Bekasi Laut (CBL) untuk dapat dilewati oleh kapal pengangkut peti kemas di daerah industri Cikarang dan kawasan industri sekitarnya.
Untuk itu, diperlukan pengerukan sehingga kedalamannya memenuhi ketentuan. "Apabila CBL rampung, penggunaan truckboat bisa mengangkut 100 peti kemas sehingga akan mengurangi pengangkutan peti kemas melalui jalan tol dan jalan raya," terang dia.
Sementara itu infrastruktur terkait sumber daya air yakni pembangunan embung-embung baru dalam rangka mengurangi banjir di Kota Bekasi yang akan dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR. (Amd/Gdn)