Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog dinyatakan sebagai BUMN yang menelan kerugian paling banyak dalam laporan kinerja seluruh BUMN pada kuartal I 2017. Tercatat kerugian mencapai Rp 903 miliar.
Deputi Bidang Usaha Industri Argo‎ dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro menjelaskan kerugian itu bukan disebabkan karena kinerja perusahaan yang buruk.
"Itu lebih dikarenakan Bulog belum bisa menyalurkan Rastra pada tiga bulan pertama ini. Jadi cos terus jalan, tapi barangnya belum disalurkan," kata Wahyu‎ saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (29/4/2017).
Advertisement
Belum adanya penyaluran rastra dari Bulog, dikatakan Wahyu, karena belum adanya Surat Keputusan (SK) dari Menteri Sosial mengenai penerima program rastra tersebut.
Setiap bulan, Perum Bulog mendapatkan perintah penyaluran rastra sebesar 250 ribu ton beras. Dengan demikian beras yang belum disalurkan Bulog selama tiga bulan awal 2017 mencapai 750 ribu ton.
"Jika ditotal kan ada 750 ribu ton yang belum disalurkan, nah jika itu disalurkan, Bulog sebenarnya dapat pendapatan itu sekitar Rp 1 triliun, jadi untung sebenarnya," paparnya.
Wahyu mengungkapkan, saat ini SK dari Mensos tersebut sudah dikeluarkan pada pertengahan bulan ini. Maka dari itu, saat ini Perum Bulog tengah sibuk menyalurkan banyak rastra.
"Jadi sekarang lagi gencar-gencarnya, istilahnya mereka menyalurkannya di rapel saat ini," tutup Wahyu. (Yas)