Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menyiapkan strategi untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok jelang Ramadan dan Lebaran. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan di sela-sela kunjungannya ke Medan, Sumatera Utara.
Enggartiasto mengungkapkan, pemerintah telah mengambil langkah antisipasi untuk menyambut bulan puasa dan Lebaran 2017, yaitu dengan mengidentifikasi ketersediaan stok dan harga bahan pokok, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah.
"Selain itu, diperlukan juga identifikasi langkah-langkah kesiapan instansi terkait dan pelaku usaha bahan pokok, terutama untuk menghindari terjadinya kekurangan stok, gangguan distribusi, dan aksi spekulasi," ujar dia, Rabu (3/5/2017).
Advertisement
Baca Juga
Jika melihat pengalaman yang kerap terjadi menjelang Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya, Enggartiasto menekankan pentingnya pengawasan barang beredar agar masyarakat terhindar dari barang-barang kedaluwarsa, barang impor selundupan, dan barang yang tidak aman dikonsumsi.
Enggartiasto kembali mengingatkan distributor untuk mengikuti aturan dan menjauhi praktik spekulasi.
"Jangan pernah para spekulan berpikir bisa menimbun barang. Kami pasti akan distribusikan berapa pun kebutuhannya karena kami memiliki persediaan yang cukup. Jangan berani menimbun," kata dia.
Selain itu, dia juga menugaskan pejabat eselon I turun ke daerah untuk mengadakan rakor (rapat koordinasi) dan memantau stok serta harga bahan pokok. Hingga 28 April 2017, telah dilakukan rakor identifikasi barang kebutuhan pokok dan pemantauan harga di 23 provinsi.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga memastikan stok komoditas pangan terutama beras mencukupi untuk kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran. Dia berharap tidak akan ada lonjakan harga yang signifikan pada kedua momen tersebut.
"Bagaimana caranya (harganya naik), stok beras kita 2,2 juta ton di Bulog, bawang saya kemarin ke lapangan harganya Rp 8.000, bawang merah. Jagung kita sampai hari ini tidak ada impor, baru kemarin panen 15 ribu hektar, 1 kabupaten," ungkap Amran.
Jika nanti terjadi gejolak harga pangan pada Ramadan dan Lebaran, maka pemerintah akan menggelar operasi pasar untuk mengendalikan harga. Hal tersebut telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
"Ada operasi pasar, banyak sekali stok kita, daging 40 ribu ton," ujar dia.