Liputan6.com, Jakarta - PT Bank HSBC Indonesia telah resmi beroperasi di Indonesia. Pengoperasian ini merupakan hasil penggabungan antara cabang bank asing HSBC dengan PT Bank Ekonomi Raharja.
Dengan berubahnya menjadi perusahaan Indonesia, HSBC Indonesia memiliki beberapa misi bisnis di Indonesia. Salah satu yang menjadi fokus target bisnis pembiayaan HSBC Indonesia adalah di sektor infrastruktur.
Head of Globalk Market Bank HSBC Indonesia Ali Setiawan menjelaskan, dengan modal yang dimiliki, Bank HSBC Indonesia yakin mampu memanfaatkan peluang di sektor infrastruktur ini.
Advertisement
"Dengan modal yang sudah disuntikkan ke HSBC Indonesia, maka saya pikir sudah cukup kuat untuk memfasilitasi kredit pembiayaan infrastruktur," kata Ali di Gedung WTC 1, Jakarta, Selasa (9/5/2017).
Sebelum resmi terbentuk pada 17 April 2017, induk perusahaan telah menyuntikkan modal tambahan US$ 1 miliar ke Bank HSBC Indonesia. Dengan begitu, bank ini masuk ke dalam Bank BUKU 3.
Menurutnya, jadinya infrastruktur sebagai target pembiayaan karena sektor infrastruktur di Indonesia saat ini menjadi primadona bagi perusahaan-perusahaan pembiayaan, terutama perbankan.
"Bukan tidak mungkin jika nanti ekonomi Indonesia terus tumbuh, akan ada tambahan modal lagi dari induk kita," tegasnya.
Tahun ini, dikatakan Ali, Bank HSBC Indonesia akan fokus penyelesaian proses konsolidasi. Ditargetkan konsolidasi akan selesai pada akhir 2017.
"Makanya kita tidak targetkan kredit tinggi, karena kita masih fokus untuk itu. Bukan berarti tidak tumbuh, tetap tumbuh hanya saja misalnya soal kredit, kita di bawah target OJK yang sekitar 10-12 persen," tutup dia. (Yas/Gdn)