Kemenhub Operasikan Kapal Penyebrangan‎ Rute Kupang-Ndao

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik pengoperasian kapal yang melayani lintasan di Timur Indonesia ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Mei 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2017, 08:00 WIB
Antrean pemudik bersepeda motor ke kapal di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Pihak pelabuhan mengoperasikan 25 kapal penyeberangan dengan trip hingga 190 per hari. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat meresmikan pengoperasian KMP Lakaan, kapal penyeberangan penumpang Roro 750 GT lintas Kupang-Pulau Rote- Ndao pada hari ini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik pengoperasian kapal yang melayani lintasan di Timur Indonesia ini.

"Pembangunan KMP LAKAAN merupakan pengejawantahan program pemerintah sesuai Nawacita ketiga yaitu untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dalam kerangka negara kesatuan," kata Budi dalam keterangannya, Rabu (10/5/2017).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto menambahkan bahwa pengoperasian KMP LAKAAN ini merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah untuk meningkatkan jasa transportasi penyeberangan kepada masyarakat Indonesia Timur khususnya NTT.

Dirinya berharap pengguna jasa transportasi penyeberangan di wilayah NTT bisa memperoleh pelayanan yang lebih baik dan nyaman, serta dapat memberi manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi masyarakat.

Menurutnya pengembangan transportasi penyeberangan diarahkan sebagai pembuka isolasi dan mendorong kegiatan ekonomi, serta secara bertahap perannya akan saling mendukung dengan transportasi jalan.

"KMP Lakaan 750 GT ini dibangun dengan dana APBN melalui skema kontrak tahun jamak (multi years contract) tahun 2015 hingga 2016," tambah Pudji.

Kapal ini dibangun di galangan kapal PT. Industri Kapal Indonesia (PT. IKI Persero), Makassar dengan total investasi 34,9 milyar.

KMP Lakaan akan dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang melayani lintas Kupang (Bolok) - Pantai Baru (Rote) dan Pantai Baru (Rote) - Ndao.

"Untuk lintas Rote - Ndao karena merupakan lintas perintis, maka akan ada subsidi anggaran dari pemerintah," jelasnya lagi.

Dengan beroperasinya KMP Lakaan, maka kapal penyeberangan yang beroperasi di NTT telah mencapai 11 kapal. Yaitu 3 kapal dioperasikan oleh Pemda melalui BUMD Flobamor dan 8 kapal dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan rincian 6 kapal melayani lintas perintis dan 2 kapal melayani lintas komersial.‎ (Yas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya