Liputan6.com, New York - Kerja keras Jesse Leimgruber untuk merintis bisnis sejak usia belia membuahkan hasil yang tidak percuma. Meski baru berusia 22 tahun, Leimgruber kini duduk sebagai CEO NeoReach, sebuah platform yang menyediakan piranti lunak untuk perusahaan besar seperti Microsoft dan NBC.
Perusahaan yang dipimpinnya tersebut bahkan digadang-gadang bisa masuk ke daftar bergengsi Fortune 500 Company.
Advertisement
Baca Juga
Kesuksesannya di usia muda bisa diraih berkat keberaniannya terjun ke dunia usaha saat masih berusia 15 tahun. Melansir Huffingtonpost.com, Jumat (19/5/2017), bisnis pertamanya yang mampu menarik perhatian masyarakat luas adalah produk topi yang dinamakan RageHat's.
Leimgruber memulai RageHat's ketika duduk di bangku SMA. Leimgruber memulai bisnis tersebut dengan modal awal US$ 100. Meski begitu, dalam waktu enam bulan dia berhasil mendapatkan penjualan hingga US$ 50 ribu per bulan. Ia bahkan sukses menjual lebih dari 100 ribu topi.
Setelah lulus SMA, dia diterima menjadi mahasiswa Stanford University. Di bangku kuliah inilah Leimgruber mendapat ide mengenai bagaimana sebuah software secara otomatis dapat membantu mempengaruhi pemasaran.
"Saya mulai merekrut tim untuk membantu menjalankan bisnis ini. Saya juga belajar bagaimana memanajerial mereka supaya menjadi lebih baik dan fokus menghasilkan yang terbaik," tuturnya.
Tak disangka, ide bisnisnya ternyata mampu meroket pesat. Neo Reach mendapat pendanaan besar mencapai US$ 300 ribu. Dia bahkan memenangkan beberapa perlombaan start up yang digelar di kotanya.
Alhasil setelah melalui beberapa pertimbangan, Leimgruber memutuskan keluar dari kuliahnya untuk fokus menjalankan bisnis tersebut. Kini, NeoReach mampu memiliki suntikan pendanaan lebih dari US$ 1 juta.
Selama merintis bisnis, Leimgruber merasa kekuatan jaringan sangat berpengaruh pada kesuksesannya. Dia juga mengatakan, saat ini semakin banyak startup yang sukses dikembangkan di perguruan tinggi.
"Memulai bisnis dari bangku kuliah memiliki banyak keuntungan dibandingkan mereka yang sudah menjadi profesional. Namun, pelajar butuh bantuan untuk mengatur segala hal tentang pemasaran. Untuk itu, hubungi jaringan alumni yang relevan untuk membantu. Jangan takut untuk memperkenalkan diri dan bertanya kepada mereka," tuturnya.
Â