Daftar 5 Proyek Strategis Kerja Sama RI dengan Jepang

Salah satu kerja sama yang baru dilaksanakan adalah bantuan sistem keamanan untuk Stadion Utama Gelora Bung Karno.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 31 Mei 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2017, 10:00 WIB
Salah satu kerja sama yang baru dilaksanakan adalah bantuan sistem keamanan untuk Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Salah satu kerja sama yang baru dilaksanakan adalah bantuan sistem keamanan untuk Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Duta Besar Jepang untuk Indonesia yang baru Masafumi ISHII. Pertemuan ini dalam rangka perkenalan dan membahas kelanjutan kerja sama antara kedua negara baik yang baru maupun yang tengah berjalan.

Sejauh ini terdapat lima kerja sama untuk proyek strategis. Kerja sama pertama adalah kelanjutan pembangunan jalan akses Pelabuhan Patimban. Pelabuhan tersebut direncanakan akan dioperasikan secara bertahap, diawali dengan soft opening pada Maret 2019 dan beroperasi penuh pada 2027.

Jalan akses tersebut memiliki panjang 8,1 km dengan 4 lajur dan 2 arah dengan nilai konstruksi sebesar Rp 1,12 triliun. “Kementerian PUPR ditugasi menyiapkan untuk akses ke Patimban dari Tol Cipali. Pada kuartal pertama tahun 2019 ditargetkan sudah bisa beroperasi,” tutur Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (31/5/2017).

Proyek kedua yang dibahas adalah Jakarta Sewerage System berupa pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dari pinjaman Pemerintah Jepang yang akan dibangun pada zona 1 dan zona 6 yang menjadi dua lokasi prioritas dari 15 Zona (Zona 0-14).

Proyek ini diharapkan dimulai pada 2018 dan selesai 2022. Pada zona 1 yang berlokasi di Pluit, IPAL yang dibangun akan memiliki kapasitas 198 ribu meter kubik per hari dengan cakupan layanan 4.901 hektare. Sementara Zona 6 yang berlokasi di Duri Kosambi dengan kapasitas 282 ribu meter kubik per hari dengan total cakupan layanan 5.875 hektare.

Ketiga adalah Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang merupakan proyek jalan tol dalam Kota Bandung, yang terbagi menjadi empat paket, yaitu: Pasteur – Pasupati (1,5 km), Soekarno Hatta – Gedebage (2 km), Kopo-Leuwipanjang (1,3 km) dan Kiara Condong – Buah Batu (1,3 km).

Saat ini sedang dilaksanakan penyusunan MoU antara Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian PUPR terkait dengan pembebasan lahan.

Keempat adalah Bali Beach Conservation Project Phase II, yang mengambil tempat pada empat lokasi yakni Pantai Legian-Seminyak di Kabupaten Badung, Pantai Candidasa di Kabupaten Karangasem, Tanjung Benoa dan Pantai Nusa Dua di Kabupaten Badung dengan total nilai (Loan) 1,1 Miliar Yen atau sekitar Rp1,2 triliun.

Tujuan utama dari proyek ini adalah mengembalikan kondisi pantai yang tergerus ombak sehingga tidak mengakibatkan berkurangnya garis pantai.

Kelima adalah kerja sama bantuan sistem keamanan untuk Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kerja sama ini berupa hibah dari Pemerintah Jepang dengan skema Non Project Type Grant Aid (NPGA) tersebut memiliki nilai JPY 500 atau setara Rp 59,5 miliar.

“Pemerintah Jepang menawarkan bantuan peralatan pendeteksi wajah dalam rangka kerjasama pencegahan terorisme. Terutama untuk mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Stadion Utama GBK yang memiliki 60 ribu tempat duduk, dapat dideteksi hanya dalam hitungan detik,” tutup Menteri Basuki.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya