Sebab RI Naik Peringkat Sebagai Negara Paling Kompetitif

Hong Kong menempati posisi teratas sebagai negara dengan perekonomian paling kompetitif selama dua tahun berturut-turut.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 03 Jun 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2017, 18:00 WIB
Foto peta Indonesia
(Foto: Glasslewis)

Liputan6.com, Jakarta Peringkat Indonesia dalam jajaran negara paling kompetitif naik dari posisi 48 menjadi 42. Peringkat ini tertuang dalam laporan bertajuk The IMD World Competitiveness Centre yang dikeluarkan kelompok riset sekolah bisnis IMD di Swiss.

Ekonom PT Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan, secara umum kondisi ini mengkonfirmasi perbaikan iklim usaha di Indonesia. "Seiring dengan keyakinan terhadap pemerintahan Jokowi yang komitmennya tinggi untuk memperbaiki infrastruktur dan perbaikan iklim usaha," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (3/6/2017).

Dia mengatakan, beberapa upaya pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi ditempuh dengan beberapa langkah. Salah satunya percepatan izin usaha yang dilakukan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Kebijakan satu pintu di BKPM juga sangat membantu," imbuh Lana.

Dia menambahkan, perbaikan iklim investasi diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur. Pemerintah sendiri tengah menggenjot infrastruktur baik jalan, tol, pelabuhan, kereta api, bandara, kelistrikan, dan lain sebagainya.

"Kalau secara umum saya kira kenaikan peringkat ini mengonfirmasi perbaikan iklim usaha di Indonesia," tegas dia.

Namun, kenaikan peringkat ini tak seharusnya tak membuat Indonesia puas. Lana menuturkan, masih banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan, misalnya masalah kemacetan.

"Yang masih menjadi masalah besar adalah high cost ecomnomy, tidak hanya karena pungli-pungli yang masih banyak. Tapi juga mengatasi kemacetan di sentra-sentra produksi," tutup dia.

Adapun di atas Indonesia, pada peringkat 41 diisi Filipina, sementara di posisi 43 dipegang Slovenia. Indonesia bahkan mengalahkan India yang berada di posisi 45.
‎
Melansir laman Bloomberg dan Gulf News, kompilasi laporan ini menggunakan 260 indikator. Sekitar dua pertiga di antaranya berasal dari data seperti statistik ketenagakerjaan dan perdagangan nasional maupun aspek lainnya.

Kemudian dikombinasikan dengan survei pendapat dari sekitar 6.250 eksekutif yang mengukur persepsi bisnis dari isu-isu seperti korupsi, masalah lingkungan dan kualitas hidup.

Pada tahun ini, sebanyak 63 negara masuk dalam daftar. Adapun Hong Kong menempati posisi teratas sebagai negara dengan perekonomian paling kompetitif selama dua tahun berturut-turut.

Sementara posisi kedua ditempati Swiss dan Singapura yang menggeser posisi Amerika Serikat (AS) masing-masing di peringkat ketiga dan keempat.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya