Selain Jakarta dan Palembang, Makassar Bakal Punya LRT

Tak hanya Palembang dan Jakarta yang akan mempunyai Light Rail Transit (LRT).

oleh Septian Deny diperbarui 08 Jun 2017, 11:12 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2017, 11:12 WIB
LRT
Kendaraan melintas di samping proyek Light Rail Transit (LRT), Jakarta Timur, Rabu (22/3). Mega proyek senilai Rp 22,5 triliun tersebut ditargetkan selesai dan siap beroperasi pada Mei 2019. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya Palembang dan Jakarta yang akan mempunyai Light Rail Transit (LRT). Makassar sebagai salah satu kota besar di Indonesia juga berencana untuk membangun moda transportasi massal tersebut.

Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, dirinya kini tengah menyusun kajian terkait pembangunan LRT.‎ Menurut dia, moda transportasi seperti LRT telah menjadi kebutuhan masyarakat Makassar.

Pasalnya, lanjut dia, populasi pertumbuhan kendaraan di Makassar yang tidak terbendung, di mana jumlah sepeda motor mencapai 2 juta unit dan kendaraan roda empat di kota tersebut yang telah mencapai sekitar 1 juta unit. Angka ini hampir sama dengan jumlah penduduk kota Makassar.

“Cukup mengerikan jika melihat statistik seperti itu sehingga terobosan LRT tidak bisa diabaikan," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Dia menjelaskan, dari survei kepuasan publik Makassar yang dilakukannya setiap 6 bulan ditemukan terjadinya pergeseran masalah yang dihadapi. Masyarakat Makassar saat ini menempatkan kemacetan adalah hal yang paling utama dikeluhkan.

“Kami sudah punya studi tentang kemacetan. Kesimpulan dari studi itu adalah jika di 2017 tidak ada terobosan radikal, soal solusi transportasi maka Makassar terancam stuck. LRT inilah solusinya. Alhamdulillah, selain itu kita juga sudah ada terobosan jalan tol, kita sudah dibantu JICA kemudian investornya juga sudah ada. Pak Menteri PUPR sudah menyampaikan persetujuannya," jelas dia.

Selain itu, perlunya moda transportasi seperti LRT di Makassar yaitu tidak adanya jalan yang secara kontinyu menghubungkan sisi barat kota ke timur. Padahal dari hasil kajian yang pernah dilakukan 5 tahun terakhir memperlihatkan pergerakan masyarakat dari timur ke barat dan sebaliknya setiap harinya bisa mencapai 675 ribu orang.

“Cuma ada tiga ruas jalan. Sementara tidak ada yang kontinyu. Tapi ini given yang memang sudah ada sebelum saya menjabat wali kota, maka terobosan yang paling bisa kita lakukan adalah elevated LRT (LRT Melayang),” kata dia.

LRT ini akan melalui rel melayang sepanjang 16,7 km dengan prediksi waktu pembangunan selama 1 tahun. Proyek tersebut juga diharapkan menjadi prioritas Kerja Sama Pemerintah-Badan Usaha (KPBU) sebagai salah satu solusi mengatasi kemacetan di Makassar.

Sebagai informasi, KPBU adalah skema kerja sama pembangunan yang melibatkan swasta atau dikenal sebagai Public Private Partnership (PPP). Keterbatasan APBN dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur yang ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019 menyebabkan adanya selisih pendanaan (funding gap) yang harus dipenuhi. Untuk mengatasi itu, pemerintah dituntut untuk menggunakan beberapa alternatif pendanaan, salah satunya menggunakan skema KPBU.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya