Pemakai Elpiji 3 Kg Naik Dua Kali Lipat, Subsidi Energi Melonjak

Pemerintah memperkirakan terjadi lonjakan pengguna elpiji bersubsidi dari estimasi 23 juta rumah tangga menjadi 40 juta rumah tangga di 2017

oleh Septian Deny diperbarui 20 Jun 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2017, 16:00 WIB
Cegah Subsidi Salah Sasaran, Pertamina Labeli Tabung Gas Elpiji 3Kg
Sejumlah elpiji tiga kg bertuliskan "Hanya untuk Masyarakat Miskin" di Karet Kuningan, Jakarta, Selasa (26/5/2015). PT Pertamina sudah melabeli tabung bertuliskan "Hanya untuk Masyarakat Miskin". (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memperkirakan akan terjadi pembengkakan subsidi energi pada 2017 ini. Salah satu sebabnya kenaikan jumlah pengguna elpiji 3 kilogram (kg).

Pemerintah memperkirakan terjadi lonjakan pengguna elpiji bersubsidi dari estimasi 23 juta rumah tangga menjadi 40 juta rumah tangga di akhir tahun.

"Yang saya kira naik besar ini bisa elpiji, karena penggunanya dari estimasi 23 juta rumah tangga menjadi 40 juta. Itu saja yang akan kita cek," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/6/2017).

Jonan mengungkapkan, dengan adanya indikasi kenaikan pengguna hingga hampir dua kali lipat berarti banyak masyarakat yang seharusnya tidak berhak menerima subsidi namun tetap menggunakan elpiji 3 kg.

"Kalau beda sampai dua kali lipat ini mestinya ada yang tidak (berhak) menggunakan itu, tapi dipakai itu," kata dia.

Menurut dia, cara untuk mengendalikan lonjakan pengguna elpiji 3 kg ini yaitu dengan kartu Program Keluarga Sejahtera (PKH). Dengan demikian, penyaluran subsidi pada elpiji 3 km ini lebih tepat sasaran. "Makanya LPG harusnya pakai KKS, kartu keluarga sejahtera, untuk elpiji yang 3 kg," tandas dia.

Direktur Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja sebelumnya mengatakan, saat ini ada 57 juta penerima paket perdana konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg.

Mulai tahun depan, sebanyak 30,4 juta keluarga tidak bisa lagi menikmati gas elpiji 3 kilogram (kg)‎ dengan harga murah tahun depan. Ini konsekuensi dari penerapan kebijakan penyaluran subsidi tepat sasaran.

Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), hanya ada 26,6 juta keluarga yang berhak mendapat subsidi elpiji. Dengan begitu, akan ada 30,4 ‎juta keluarga yang tidak berhak mendapat subsidi elpiji 3 kg.

‎"‎Kira-kira 40 persen dari yang mendapat paket perdana. Datanya dari TNP2K, jumlanya 26,6 juta (yang berhak mendapat subsidi)," kata Wiratmaja.

Menurut dia, setelah kebijakan penyaluran subsidi tepat sasaran berlaku maka subsidi hanya akan dinikmati pihak yang masih berhak‎ mendapatkannya. Penyaluran subsidi elpiji nantinya akan menggunakan media kartu yang diisi dengan uang elektronik. Artinya, setiap pembelian elpiji 3 kg harus menyertakan kartu yang diterbitkan Kementerian Sosial.

Simak video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya