Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengimbau kepada seluruh pemudik untuk disiplin saat perjalanan mudik Lebaran. Pemudik perlu menerapkan disiplin berlalu lintas dan menjaga perilaku dalam berkendara sehingga dapat terhindar dari kecelakaan maupun sakit sewaktu mudik.
"Semua harus disiplin, kerja sama satu tim. Jangan memaksakan sesuatu di luar kemampuan kita," tegasnya saat Diskusi Mudik Bareng Guyub Rukun di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (22/6/2017).
Luhut mencontohkan, pemudik yang mengendarai mobil atau motor jangan memaksakan melakukan perjalanan apabila kantuk menyergap. Pemudik pun harus menaati aturan untuk melewati jalan tol darurat pada pukul 06.00-18.00, tidak lebih dari itu.
Advertisement
"Sudah ngantuk dipaksakan nyetir, lalu kecelakaan, pemerintah mau disalahin? Padahal dia yang nyupir saat ngantuk. Perhatikan juga, jalan darurat boleh digunakan dari jam 6 pagi sampai 6 malam, kalau jalan malam, cari penyakit namanya, jangan salahin kita (pemerintah)," ucapnya.
"Hal-hal seperti itu harus paham. Team work sangat penting, karena sebaik apapun yang pemerintah lakukan, tanpa kerja sama dari masyarakat, tidak akan maksimal. Jangan saling menyalahkan, tapi pemerintah sudah berusaha dan tidak ada yang bisa menjamin 100 persen. Makanya penting disiplin," tambah Luhut.
Pemerintah, diakui Luhut, telah melakukan koordinasi setiap saat dalam penyelenggaraan transportasi Lebaran. Koordinasi antar Kementerian/Lembaga, operator transportasi, operator jalan tol, dan pihak-pihak terkait.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bertugas meningkatkan keselamatan transportasi, seperti kelayakan kendaraan dan kesiapan awak, kesiapan infrastruktur, dan koordinasi dengan BUMN maupun perusahaan transportasi.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bertugas menyelesaikan pembangunan jalan dan jembatan, penyiapan jalur alternatif agar dalam kondisi mantap, penyediaan fasilitas umum, air bersih, toilet.
Polri bertugas meningkatkan keselamatan dan keamanan masyarakat yang bepergian dan yang dilewati pemudik. Juga menyelenggarakan tata kelola rekayasa lalu lintas. Kementerian Dalam Negeri bertugas mengarahkan Gubernur/Bupati/Wali Kota agar menyiapkan wilayah masing-masing serta mengerahkan petugas lapangan untuk mengendalikan pasar tumpah.
Tugas Kementerian Kesehatan menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan di sepanjang jalur mudik, koordinasi dengan instansi terkait untuk penyediaan sarana dan operasional lapangan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menjamin ketersediaan dan kelancaran angkutan bahan bakar, serta menyediakan BBM kemasan di sepanjang jalur mudik.
Kementerian Perdagangan bertugas menjaga kelancaran distribusi bahan pokok. Kementerian Tenaga Kerja memastikan jadwal libur dan waktu pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR). Tugas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yakni memastikan jadwal libur Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak dini.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bertugas memastikan jadwal libur sekolah sejak dini. TNI memiliki tugas menyediakan bantuan angkutan dan mendukung keamanan selama mudik Lebaran. BMKG bertugas menyediakan informasi cuaca secara berkala dan menambahkan aplikasi lalu lintas pada sistem informasi BMKG.
Kementerian Komunikasi dan Informatika bertugas mensosialisasikan informasi sejak dini berdasarkan masukan dari Kementerian/Lembaga terkait serta penambahan infrastruktur telepon selular dan pengelolaan media sosial.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan, Nila Moeloek mengimbau kepada para pemudik untuk menjaga kebersihan diri sebagai langkah pencegahan timbulnya penyakit yang bisa mengganggu aktivitas mudik.
"Kita siapkan 3.826 pos kesehatan di sepanjang jalur mudik, rumah sakit, klinik tetap siaga, tenaga kesehatan berjaga selama 24 jam, ada ambulans roda dua dan empat. Tapi kita imbau jaga kebersihan diri, nanti sakit, Kemenkes yang dimarahi. Mudik santai saja, jangan terlalu bersemangat. Tenang tapi jangan sakit," harapnya.
Â