Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk kembali tersangkut masalah dengan sistem layanan. Setelah layanan online error, kini giliran layanan tarik tunai dan transaksi debet mengalami gangguan pada Kamis 23 Juni kemarin sehingga saldo nasabah terpotong hingga jutaan rupiah.
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab disapa Tiko membenarkan kejadian tersebut. Hal itu disampaikannya saat Halal Bihalal di rumah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (26/6/2017).
"Iya itu betul. Tapi besoknya sudah kita kembalikan. Jadi setelah ditarik tunai tidak keluar uang, tapi terdebet, besoknya sudah kita kreditkan lagi semua," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Tiko menjelaskan, transaksi pada Kamis pekan lalu sangat tinggi dan mencapai puncaknya. Ia mencatat, total transaksi menjelang Lebaran tahun ini lebih tinggi dibandingkan 2016 yang mencapai 20juta-30 juta transaksi per hari di waktu puncaknya. Namun di tahun ini mencapai 50 juta transaksi per hari.
"Kamis kemarin itu memang hari terakhir (jelang Lebaran), peak-nya luar biasa. Tahun lalu rata-rata transaksi harian 12 juta-15 juta per hari, dan saat Lebaran 20 juta-30 juta. Tapi di Kamis lalu extraordinary mencapai 45 juta-50 juta transaksi," terangnya.
Transaksi nasabah Bank Mandiri pada saat itu sangat tinggi karena ada pembayaran gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR), dan pembayaran lainnya. "Di hari terakhir bekerja, banyak pembayaran gaji dan THR, sehingga ada kendala di back office. Tahun ini benar-benar super luar biasa karena libur panjang dan pas sama hari gajian dan THR," ucapnya.
Ia menambahkan, ada tiga jenis transaksi yang sedang diupayakan penyelesaiannya oleh Bank Mandiri. Pertama, transaksi tunai yang seluruhnya sudah dikreditkan atau dicatat. Kemudian kedua, untuk transaksi di mesin Electronic Data Capture (EDC), ketiga, transaksi antar bank.
"Semua transaksi antar bank dan transaksi tunai sudah selesai, cuma memang yang EDC lagi proses. Jadi kita utamakan sebelum selesai Lebaran yang terdebet (terpotong) sudah balik lagi ke akunnya," papar Tiko.
Terkait jumlah dana nasabah yang terpotong karena gangguan sistem layanan debet dan tarik tunai, ia mengaku hanya sekitar miliaran rupiah. "Sebetulnya tidak terlalu banyak, cuma berapa puluh miliar saja. Dibanding nilai transaksi yang triliunan rupiah, sebetulnya tidak terlalu banyak," ucapnya.
Lapor ke 14000
Tiko berjanji akan menyelesaikan seluruh proses transaksi nasabah dalam satu atau dua hari ke depan. Bank Mandiri mengimbau kepada nasabah yang mengalami masalah serupa untuk menelepon layanan Bank Mandiri di nomor 14000.
"Jadi yang masalahnya masih belum selesai, telepon ke 14000. Jadi kita akan proses mudah-mudahan satu atau dua hari selesai. Karena memang yang belum tinggal di merchant saja (EDC)," ujarnya.
Ke depan, Tiko memastikan, Bank Mandiri akan memperbesar kapasitas sistem layanan sehingga dapat menampung tingginya transaksi di saat Lebaran dan Tahun Baru.
"Peak-nya kan dua kali di Tahun Baru dan Lebaran, kita akan antisipasi perbesar kapasitas. Kita akan perbaiki dari sisi back office, mungkin akan pakai cloud untuk extraspace pada waktu processing di hari-hari peak," tegasnya.