KPPU: Harga Pangan Saat Lebaran 2017 Paling Stabil dalam 10 Tahun

Ketua KPPU Syarkawi Rauf menuturkan, inflasi rendah memberikan dampak positif pada ekonomi nasional.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 05 Jul 2017, 11:14 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2017, 11:14 WIB
Harga pangan di Pasar Senen Jakarta Pusat terpantau naik Dua pekan menjelang puasa. (Liputan6.com/Fiki Ariyanti)
Harga pangan di Pasar Senen Jakarta Pusat terpantau naik Dua pekan menjelang puasa. (Liputan6.com/Fiki Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengapresiasi dampak positif dari kinerja Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang dibentuk Kapolri, Tim Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian sepanjang bulan puasa dan Lebaran tahun ini. Stabilitas harga dan pasokan komoditas pangan mampu menumbuhkan kepercayaan investor.

"Harga jual dan pasokan komoditas pangan pada puasa dan Lebaran tahun ini merupakan yang paling stabil dalam 10 tahun terakhir," kata Ketua KPPU, Syarkawi Rauf dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Capaian tersebut, Syarkawi menilai memberi efek positif pada perekonomian nasional. Ia menambahkan, pengawasan Tim Satgas Pangan Polri, Tim kemendag dan Kementan membuat pasokan pangan stabil, dan berdampak pada harga yang stabil, bahkan cenderung turun.

"Dampaknya, inflasi pada Juni 2017 sebesar 0,69 persen. Penyumbang utamanya bukan lagi komoditas pangan, tapi angkutan udara," ujar Syarkawi.

Ia mengatakan, realisasi tersebut mendorong ekspektasi positif para investor yang tercermin dari penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pasca libur Lebaran hingga mencapai rekor 5.910.

Syarkawi menuturkan, ada empat komoditas pangan yang menjadi sorotan utama KPPU bersama Tim Satgas Pangan selama Lebaran, yakni daging sapi, gula, minyak goreng, serta bawang putih. Tim Satgas Pangan Polri dan KPPU secara intensif menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar dan rumah pemotongan hewan (RPH) di kota-kota besar untuk memantau perkembangan pasokan dan harga.

Syarkawi berpendapat, koordinasi lintas kementerian/lembaga mempersempit ruang gerak para spekulan yang selama ini berperan memainkan harga jual, sehingga pasokan pangan cukup lancar dan membuat harga jual terkendali.

"Kita memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Polri yang turun langsung mengawasi dan memantau pergerakan harga pangan di pasar modern dan Tradisional," kata dia.

Sebagai contoh, pada tahun-tahun sebelumnya, harga daging sapi segar bisa tembus Rp 150 ribu per kilogram (kg), tapi pada lebaran tahun ini harganya stabil dikisaran Rp 120 ribu per kg untuk daging segar kualitas terbaik. Sementara harga daging sapi beku tetap stabil Rp 80 ribu per kg sesuai dengan ketentuan harga eceran tertinggi (HET) Kemendag.

Syarkawi menjelaskan, harga gula di pasar-pasar ritel masih stabil sesuai HET senilai Rp 12.500 per kg. Padahal, di tahun lalu harganya sempat menyentuh Rp 18 ribu per kg. Begitu pula dengan harga minyak goreng yang tetap sesuai HET senilai Rp 11 ribu per kg atau bahkan 10 ribu di pasar tradisional untuk minyak Kemasan sederhana, di mana tahun lalu naik hingga Rp 23 ribu per kg.

"Harga bawang putih juga mengalami penurunan, kecuali jenis cutting yang memang harganya mahal karena kualitas-nya paling baik, sejak diimpor dari China harganya sudah mahal," Syarkawi menerangkan.

Stabilnya harga-harga pangan tersebut secara langsung berdampak pada penurunan laju inflasi nasional. Inflasi Juni 2017 tercatat hanya mencapai 0,69 persen atau lebih rendah ketimbang rata-rata inflasi periode puasa dan Lebaran selama 3 tahun terakhir sebesar 0,85 persen (mtm).

"Inflasi yang rendah memberikan dampak positif pada perekonomian nasional. Prospek ekonomi akan lebih membaik dengan tumbuhnya ekspektasi investor di pasar bursa saham," ujar dia.

 

 

saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya