Liputan6.com, Jakarta - PT PLNÂ (Persero) terus memperkuat jaringan listriknya di Indonesia, salah satunya di wilayah Sumatra. Sampai saat ini jaringan listrik PLNÂ di pulau tersebut baru sekitar 8.000 kilometer sirkuit (Kms).
Direktur Utama PLN Sofyan Basir memaparkan, pihaknya memiliki target memiliki jaringan listrik mencapai 19 ribu kms hingga 2019, dengan berbagai macam tegangan, mulai dari yang 20 Kilo Volt (KV) hingga 500 KV.
"Dari 19 ribu yang kami programkan, sekarang sudah hampir 40 persen, atau sekitar 8.000 kms," kata Sofyan seperti ditulis, Sabtu (8/7/2017).
Advertisement
Saat ini PLN tengah fokus pembangunan jaringan listrik tegangan tinggi sebesar 500 KV. Jaringan listrik ini juga disebut tol listrik, karena menjadi jaringan utama di Pulau Sumatra, sebelum nantinya dicabangkan dengan berbagai KV.
Baca Juga
Sofyan menambahkan, untuk tol listrik ini pihaknya memiliki program pembangunan di Pulau Sumatra sepanjang 5.634 kms. "Dari angka itu yang belum terbangun itu sekitar 600 km sampai ke Prapat," tegas Sofyan.
Dalam rangka percepatan pembangunan tol listrik ini PLN telah menandatangani kontrak pembangunan transmisi 500 kilo volt (KV) Sumatera, Muara Enim-New Aurduri sepanjang 554 kilometer sirkit (kms) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, di Kantor Pusat PLN.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PLN Sofyan Basir dan Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq. Hal ini merupakan bentuk sinergi BUMN dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan di Indonesia.
Sofyan menuturkan, jaringan utama dari transmisi ini akan menyangga produksi listrik dari pembangkit listrik Mulut Tambang di Sumatera Selatan sebesar 3.000 MW.
"Ini bagian dari pembangunan 46.000 kms jaringan transmisi yang ditandatangani. JaIur transmisi Muara Enim-New Aurduri ini juga sekaligus bagian dari tol listrik 5.364 kms di lintasan Sumatera," ujar Sofyan Basir.
Proyek ini mencakup pekerjaan konstruksi pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Sumatera Jalur Muara Enim-New Aurduri (Sumatera Selatan-Jambi), pendanaan, pembebasan lahan dan right of way (ROW), perizinan serta studi Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Adapun nilai dari proyek ini adalah lebih dari Rp 3 triliun yang pembangunannya akan dilaksanakan dalam kurun waktu tiga tahun.
Keunggulan proyek ini antara lain adalah pembebasan lahan yang relatif lebih cepat dengan PLN tidak perlu menyediakan anggaran di depan dan koordinasi lebih intensif dapat dilakukan karena merupakan sinergi antar BUMN. (Yas)
Â
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â