Garap Kereta Kalimantan, Investor Rusia Siapkan US$ 3,7 Miliar

Proyek rel kereta api Kalimantan untuk mengangkut batu bara dengan panjang 570 kilometer.

oleh Abelda RN diperbarui 12 Jul 2017, 10:15 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2017, 10:15 WIB
 Proyek rel kereta api Kalimantan untuk mengangkut batu bara dengan panjang 570 kilometer.
Proyek rel kereta api Kalimantan untuk mengangkut batu bara dengan panjang 570 kilometer.

Liputan6.com, Balikpapan - JSC Russian Railways menyiapkan investasi hingga US $ 3,7 miliar atau Rp 48 triliun dalam proyek pembangunan rel kereta api batu bara di Kalimantan. Proyek rel kereta api pertama sepanjang 570 kilometer menghubungkan Tabang Kutai Kartanegara – Maloy Kutai Timur – Buluminung Penajam Paser Utara – Kutai Barat di Kalimantan Timur.

“Total pembangunan rel kereta api ini diperkirakan menelan investasi hingga US$ 3,7 miliar,” kata Deputy CEO Kereta Api Borneo, Vladimir Volkov di Balikpapan, seperti ditulis, Rabu (12/7/2017).

Volkov mengatakan, proyek rel kereta api ini akan dibagi dalam dua tahap pengerjaan. Tahap awal, investor Rusia akan membangun rel kereta api sepanjang 253 kilometer menghubungkan Buluminung – konsesi Banpu – konsesi GBU dan Essar senilai US $ 2,2 miliar.

Selanjutnya, pembangunan rel kereta memasuki tahap kedua sepanjang 195 kilometer menghubungkan konsesi Bayan Resources di Tabang hingga terminal batu bara di Kutai Timur senilai US $ 1,5 miliar.

Rel kereta api ini nantinya diproyeksikan sebagai sarana transportasi batu bara menuju terminal batu bara di Kutai Timur. Sehubungan itu, jalurnya memang disesuaikan dengan beberapa lokasi konsesi pertambangan batu bara di Penajam, Paser, Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan Kutai Timur.

Volkov menyebutkan, timnya sudah mulai melakukan survei teknis geofisika dan metocean di area yang akan dilintasi rel kereta api sejak akhir 2016 lalu. Pembangunan rel kereta api Borneo sudah ditargetkan terealisasi saat masuk tahun 2022 mendatang.

“Tim teknis kami sudah melakukan survey tanah termasuk diantaranya mempersiapkan masuknya alat berat di area pembangunan,” paparnya.

Saat bersamaan, Volkov juga menggandeng Pemprov Kaltim guna melancarkan pembebasan lahan yang terlintas jalur rel kereta api Borneo. Mereka berharap memperoleh dukungan mengingat rel kereta api ini akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat setempat.

“Kami juga mensosialisasikan soal kegunaannya yang akan menyerap tenaga kerja lokal dan pemanfaatan sub kontraktor lokal,” paparnya.

Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak menyatakan, pihak sebatas membantu kelancaran proyek rel kereta api batu bara ini. Salah satunya dalam proses negosiasi pembebasan lahan di beberapa daerah yang terlintasi proyek rel kereta api batu bara ini.


Hingga saat ini, Awang menyebut, Kabupaten Penajam Paser Utara sudah menyiapkan 140 hektare lahan yang diperuntukan pembangunan rel kereta api. Dia masih menunggu kesiapan daerah daerah lain guna dalam membebaskan jalur perlintasan kereta api sepanjang 448 kilometer ini.

“Saya masih menunggu kabupaten lain untuk membantu pembebasan lahannya,” ujarnya.

Awang menyakini dampak positif keberadaan rel kereta api batu bara dalam mendongkrak perekonomian daerah. Provinsi Kalimantan Tengah dan Selatan terang terangan menyatakan ketertarikannya agar rel kereta api ini juga membangun jalur di wilayahnya.
“Nanti saya akan bantu pertemukan dengan gubernur Kalteng dan Kalsel. Mereka berdua sudah tertarik ingin bergabung pula,” paparnya.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya