Kisah Nikita, Gadis asal Flores yang Sukses Jadi Pengusaha

Di usianya yang masih belia, Nikita memiliki semangat wirausaha yang besar.

oleh Vina A Muliana diperbarui 22 Jul 2017, 08:01 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2017, 08:01 WIB
Nikita, Pengusaha Remaja dari Flores
Nikita, Pengusaha Remaja dari Flores

Liputan6.com, Jakarta - Lahir dan tumbuh di daerah terpencil di timur Indonesia tak lantas membuat remaja satu ini kehilangan semangat. Nikita, gadis berusia 15 tahun, kini mampu menjelma menjadi inspirasi bagi teman-teman seusia.

Nikita memiliki semangat wirausaha yang besar. Setiap hari ia menjajakan roti goreng di sekitar tempat tinggal di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Meski terdengar sederhana, apa yang dilakukan Nikita ternyata berdampak besar bagi lingkungan. Nusa Tenggara Timur memiliki 22 Kabupaten dan kota, meski demikian wilayah ini masuk sebagai provinsi termiskin ketiga di Indonesia. Wanita dan anak-anak asli daerah jarang ada yang bisa sukses dan meraih pencapaian besar.

"Semua teman-teman perempuan sudah menikah dan punya anak. Oh Tuhan, padahal mereka masih muda, masih banyak yang bisa dilakukan," tutur Nikita seperti ditemui saat peluncuran buku Yang Terbit Bersama Matahari di Senayan City, Jakarta, Sabtu (22/7/2017).

Terinspirasi dari Nikita, banyak temannya kini yang akhirnya mulai mengikuti langkah yang ia lakukan. Inovasi Nikita bahkan membuat pemerintah setempat memasukkan kurikulum baru bagi siswa sekolah menengah kejuruan.

"Gara-gara saya jualan roti goreng, pihak pemerintah membuka jurusan baru di SMK, yaitu jurusan tata boga," ucapnya bangga.

Keuletan Nikita tidak hanya terwakili dengan berjualan kue keliling kampung. Perihal akademis, gadis satu ini pun menorehkan prestasi membanggakan.

Sejak kelas satu sekolah dasar, ia selalu duduk di peringkat pertama. Nikita juga kerap mewakili sekolah ke beberapa lomba hingga dipercaya menjabat sebagai ketua OSIS.

Sosok Nikita memang agak paradoks. Namun, itulah yang menarik dan membedakan ia dari remaja lain seusianya. Perangainya lembut, tapi semangatnya keras. Wajahnya ayu, tapi berkarakter kuat berapi-rapi.

Bayangan Nikita akan masa depan masih jauh. Namun, ia sudah menanamkan satu tekad besar untuk berwirausaha.

Dengan segenap kemampuan yang dipunya, ia mengumpulkan berbagai ide kreatif untuk membesarkan bisnis roti goreng ciptaannya.

"Saya tidak ingin menikah sebelum bermanfaat untuk Mama dan lingkungan sekitar," ungkapnya.

Kisah inspiratif Nikita dan 10 perempuan muda NTT lainnya diabadikan dalam buku berjudul "Yang Terbit Bersama Matahari" garapan Organisasi Plan Internasional. Country Director Plan International Indonesia Mingming Evora berharap, buku ini bisa menginspirasi perempuan lain untuk bisa terus berkarya.

"Atas inisiatif kaum muda yang tergabung dalam Youth Coalition for Girls, cerita tentang perempuan unggul didokumentasikan dalam sebuah buku foto dan pemaparan. Saya berharap karya ini bisa menginspirasi anak lainnya dan masyarakat luas," tutur Mingming.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya