Sri Mulyani: Jokowi Berjuang Pulihkan Ekonomi RI

Ada 245 proyek strategis nasional yang membutuhkan pendanaan sekitar US$ 500 miliar.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Jul 2017, 12:45 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2017, 12:45 WIB
Ada 245 proyek strategis nasional yang membutuhkan pendanaan sekitar US$ 500 miliar.
Ada 245 proyek strategis nasional yang membutuhkan pendanaan sekitar US$ 500 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tengah berjuang memulihkan kondisi perekonomian nasional selama 18 tahun terakhir. Salah satunya dengan mengejar ketertinggalan infrastruktur dengan kebutuhan investasi US$ 500 miliar atau setara Rp 6.650 triliun.

"Kita tertinggal sekali membangun infrastruktur bukan tanpa sengaja, karena Presiden sebelumnya juga kesulitan karena menghadapi krisis. Tingkat utang kita pun besar," ujar Sri Mulyani saat acara Indonesia Infrastructure Finance Forum di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Di era saat ini, kata Sri Mulyani, pemerintah yang dipimpin Jokowi berupaya memulihkan kepercayaan dengan mengurangi tingkat utang, dan memastikan lembaga keuangan Indonesia sehat dan kuat. Hal ini bisa tercermin dari stabilitas pertumbuhan ekonomi.

"Dalam beberapa tahun terakhir di pemerintahan Jokowi, pertumbuhan ekonomi stabil, tingkat utang lebih baik. Kita berjuang memulihkan diri, mengejar ketertinggalan pembangunan selama 18 tahun terakhir walaupun tidak mudah," tegasnya.

Ia menyebut, ada 245 proyek strategis nasional yang membutuhkan pendanaan sekitar US$ 500 miliar. Kebutuhan tersebut tidak hanya bergantung pada anggaran pemerintah, tapi juga melibatkan sektor swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam berinvestasi.

"Ada 245 proyek nasional yang direncanakan, perlu bantuan swasta dan BUMN. Jangan banyak mengeluh, karena ada ruang kerja sama untuk menutup kebutuhan US$ 500 miliar," terang Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

"Makanya kita perlu menciptakan skema pendanaan yang bisa menarik lebih banyak lagi modal dari swasta," tukas Sri Mulyani.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya