Gubernur BI Lapor ke Jokowi soal Rendahnya Inflasi

Bank Indonesia menyatakan inflasi rendah pada 2016 berlanjut hingga pertengahan tahun 2017.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 27 Jul 2017, 10:02 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2017, 10:02 WIB
Bank Indonesia menyatakan inflasi rendah pada 2016 berlanjut hingga pertengahan tahun 2017.
Bank Indonesia menyatakan inflasi rendah pada 2016 berlanjut hingga pertengahan tahun 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo melaporkan kondisi inflasi nasional pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Agus mengatakan, inflasi nasional tahun 2016 tercatat cukup rendah yakni 3,02 persen. Raihan ini terendah sejak tahun 2010.

"Kehadiran Bapak Presiden menunjukkan konsistensi komitmen pemerintah serta mempertegas sinergi kebijakan antara pemerintah, pemerintah daerah, dan BI untuk mewujudkan inflasi yang stabil dan rendah," kata dia dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2017 di Jakarta, Kamis (27/7/2017).

Agus menuturkan, rendahnya inflasi tahun 2016 tercatat merata di berbagai wilayah Indonesia, dari wilayah barat hingga timur Indonesia.

"Inflasi 2016 yang rendah juga terjadi cukup merata di berbagai daerah. Angka inflasi tahunan di berbagai daerah tercatat rendah seperti di Jawa 2,59 persen, Kalimantan 3,4 persen, Sumatera 4,53 persen, di kawasan timur Indonesia inflasi cukup rendah di Sulawesi 2,27 persen, Bali Nusa Tenggara 2,93 persen, Maluku Papua 3,07 persen," ujar Agus.

Rendahnya inflasi juga berlanjut sampai pertengahan tahun 2017. Secara tahun berjalan (year to date) tercatat inflasi 2,38 persen.

"Inflasi terkendali masih berlanjut sampai pertengahan 2017. Hingga Juni 2017 inflasi IHK baru mencapai 2,38 persen year to date. Bahkan secara khusus inflasi IHK pada periode puasa dan Lebaran di Juni 2017 merupakan inflasi terendah untuk periode Lebaran selama enam tahun terakhir," ujar dia.

Agus mengatakan, rendahnya inflasi tak lepas dari kinerja tim pengendalian inflasi daerah (TPID). Jumlah TPID ini saat ini mencapai 524.

"Kami sangat apresiasi berbagai kebijakan yang ditempuh TPID yang jumlahnya mencapai 524. Di 34 provinsi dan 490 kabupaten kota terutama dalam menjangkau atau menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan terus komunikasi kepada masyarakat," jelas dia.

Dia mengatakan, terkendalinya inflasi juga tak lepas dari peran Presiden Jokowi.

"Kinerja pengendalian inflasi yang positif tersebut tidak terlepas dari arahan dan dukungan penuh Presiden sebagai tindak lanjut arahan tim pengendali inflasi di pusat dan daerah telah melakukan berbagai inovasi program," tutur dia.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya