BKPM Tawarkan Proyek Infrastruktur Rp 217 T ke Investor China

BKPM tawarkan proyek infrastruktur antara lain Pelabuhan Kuala Tanjung, Bitung, proyek pembangkit listrik dan jalan tol.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Jul 2017, 18:40 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2017, 18:40 WIB
BKPM tawarkan proyek infrastruktur antara lain Pelabuhan Kuala Tanjung, Bitung, proyek pembangkit listrik dan jalan tol.
BKPM tawarkan proyek infrastruktur antara lain Pelabuhan Kuala Tanjung, Bitung, proyek pembangkit listrik dan jalan tol.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing mengadakan roadshow promosi investasi di bidang infrastruktur (Market Sounding). Roadshow dilakukan di dua kota besar di Tiongkok yaitu Beijing dan di Tianjin.

Deputi bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea menyampaikan proyek-proyek infrastruktur yang dipaparkan antara lain Pelabuhan Kuala Tanjung dan Integrated Tourism Projects Danau Toba di Sumatera Utara, Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara, 15 proyek pembangkit listrik, 5 proyek jalan tol, dan 5 proyek dengan skema pembiayaan infrastruktur non-APBN/PINA (skema business to business/B to B).

"Jadi nilai proyek yang ditawarkan mencapai Rp 217 triliun terdiri dari proyek jalan tol sebesar Rp 42 triliun, proyek pelabuhan laut senilai Rp 60 triliun, pembangkit listrik Rp 100 triliun dan proyek integrated tourism resort sebesar Rp 15 triliun," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (28/7/2017).

Tiongkok dipilih menjadi negara tempat pelaksanaan roadshow promosi investasi infrastruktur mengingat tingginya minat dari para pelaku bisnis Tiongkok.

Tamba Hutapea juga mengatakan pemerintah mendorong pembiayaan infrastruktur melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

"Bentuk pembiayaan infrastruktur yang didorong oleh pemerintah  adalah Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Selain itu, proyek-proyek infrastruktur  dapat juga ditawarkan kepada para investor dengan skema pembiayaan infrastruktur non-APBN (B-to-B)," jelas dia.

Kegiatan promosi investasi di Beijing tanggal 25 Juli 2017 berjudul Market Sounding of PPP Infrastructure Projects in Indonesia. Dalam penyelenggaraan forum ini, BKPM juga bekerja sama dengan China Export & Kredit Insurance Corporation (Sinosure). Perusahaan BUMN Tiongkok ini yang bertugas memberikan asuransi ekspor dan kredit kepada para pengusaha Tiongkok yang  berinvestasi di luar negeri, termasuk Indonesia.

Acara di Beijing dihadiri oleh 273 peserta dari 155 perusahaan terkemuka di Tiongkok. Sedangkan acara di Tianjin dihadiri oleh 55 peserta dari 22 perusahaan besar di Tianjin.

Vice President Sinosure Zha Weimin menyatakan, acara Market Sounding ini sangat diminati oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok karena menampilkan peluang investasi pada proyek-proyek riil. "Hal ini terlihat dari tingginya jumlah peserta yang hadir," ujar dia.

Dari data BKPM, Tiongkok merupakan salah satu kontributor utama realisasi investasi. Periode Januari-Juni 2017, RRT berada di peringkat tiga dengan nilai investasi mencapai US$ 2 miliar.

Posisi RRT di bawah Singapura di posisi pertama dengan realisasi US$ 3,7 miliar dan Jepang US$ 2,8 miliar. Posisi Tiongkok di atas Hong Kong RRT sebesar US$ 1 miliar dan Amerika Serikat sebesar US$ 1 miliar.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya