Studi: Habiskan Uang dengan Tepat Beri Kebahagiaan

Menghabiskan uang untuk sesuatu yang benar dapat memberi Anda kepuasan hidup.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Agu 2017, 07:45 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2017, 07:45 WIB
Ilustrasi uang
Selama Anda menghabiskan uang dengan sesuatu yang benar dapat memberi kepuasan hidup.

Liputan6.com, Jakarta - Pepatah mengatakan uang tidak dapat membeli kebahagiaan mungkin sering didengar. Akan tetapi, berdasarkan studi terbaru, hal itu tidak selamanya benar. Nyatanya, menghabiskan uang sedikit dapat juga memberi kepuasan hidup. Hal itu dengan catatan, Anda menghabiskan uang untuk sesuatu yang benar.

Studi terbaru dari University of British Columbia menemukan, kalau menghabiskan uang untuk membeli kebebasan waktu misalkan membayar orang untuk memasak dan membersihkan rumah, hal itu dapat meningkatkan kebahagiaan. Langkah itu mengurangi stres dan memberi kepuasan hidup.

"Di seluruh dunia, peningkatan kekayaan telah menghasilkan konsekuensi tidak diinginkan, meningkatnya tidak punya waktu untuk diri sendiri," dalam buku berjudul Buying Time Promotes Happiness, seperti dikutip dari laman Independent, seperti ditulis Rabu (2/8/2017).

"Kami memberikan bukti kalau menggunakan uang untuk membeli waktu dapat memberikan penyangga sehingga meningkatkan kebahagiaan," seperti tertulis dalam buku itu.

Untuk mencapai kesimpulan hasil penelitian itu, para periset menyurvei sekitar 4.500 orang dari Amerika Serikat, Belanda, Denmark, dan Kanada mengenai tingkat stres terkait waktu, kepuasan hidup, dan apakah menghabiskan dana untuk barang dan waktu.

Hasilnya, 28 persen orang melaporkan menghabiskan uang untuk menghemat waktu dengan kehidupan mereka ketimbang yang lain.

Selanjutnya, para peneliti memberikan pertanyaan serupa kepada 1.800 orang di AS. Dari survei ditemukan kalau 50 persen responden yang melakukan pembelian melaporkan kebahagiaan lebih besar. Selain itu, ketika sebuah eksperimen dengan memberikan US$ 40 kepada warga Kanada untuk dibelanjakan di akhir pekan, menemukan kalau pembeli yang menghemat waktu merasa lebih positif ketimbang yang beli barang bagus.

"Jika ada beberapa tugas yang hanya memikirkannya akan membuat Anda sangat ketakutan, mungkin perlu dipertimbangkan apakah Anda mampu membeli dengan cara Anda," ujar Elizabeth Dunn, salah satu penulis dalam makalah itu.

Namun, terlepas dari manfaat membeli waktu, penelitian itu juga menemukan kalau banyak dari orang memilih untuk tidak mengalokasikan pendapatan untuk menyewa seseorang menggantikan dan membantu tugas bahkan ketika seseorang mampu membayar. Hal ini menunjukkan sebuah "pentingnya kesibukan", kalau sebuah hal yang ideal melihat orang dengan etos kerja rajin.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya