Menko Luhut Minta Maaf Proyek LRT Bikin Macet

Pembangunan LRT memang harus berjalan untuk memberikan alternatif transportasi masyarakat.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 04 Agu 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2017, 16:00 WIB
Diuji Coba Tahun Depan, Begini Penampakan Jalur LRT Jakarta
Penampakan kontruski pembangunan proyek kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) di kawasan Kampung Makassar, Jakarta, Rabu (19/7). Proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2018. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta maaf kepada masyarakat jika pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek menimbulkan gangguan lalu lintas seperti kemacetan. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat.

Namun, Luhut mengatakan, pembangunan LRT memang harus berjalan untuk memberikan alternatif transportasi masyarakat.

"Kami juga minta maaf pada publik ini karena dengan pembangunan, Pak Dirut (Direktur Utama Adhi Karya Budi Harso), Pak Budi Karya (Menteri Perhubungan), ini pasti menimbulkan ketidaknyamanan. Tapi kita tidak ada pilihan, tapi kita berharap semua proses bisa selesai. Jadi tidak terlalu lama masalah lalu lintas ini terganggu," kata dia di lokasi proyek LRT, Jakarta, Jumat (4/7/2017).

Sejauh ini, menurut dia, proyek LRT sudah berjalan baik dan diharapkan bisa sesuai target. Ini juga merupakan salah satu karya anak bangsa.

"Tadi saya dan Pak Budi Karya sudah lihat satu karya dari anak bangsa jadi Kementerian Perhubungan dan LRT-nya ini sudah 37 persen tadi maju. Ada memang yang masih 3 persen ada 7 persen. Jadi progress-nya sangat bagus," ungkap dia.

Proyek LRT Jabodebek digarap PT Adhi Karya Tbk (ADHI). LRT Jabodebek dibangun dalam dua tahap, yakni tahap pertama meliputi Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas. Sementara, tahap dua yakni Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah Grogol.

Direktur ADHI Pundjung Setya Brata mengatakan, pembangunan konstruksi LRT Jabodebek tahap pertama telah mencapai 17 persen. Dengan rincian, Cibubur-Cawang 37 persen, Bekasi Timur-Cawang 17 persen, Cawang-Dukuh Atas 3 persen. "Secara akumulatif 17 persen," kata dia.

Sementara, untuk pembebasan lahan dia mengaku sudah tidak ada masalah. Saat ini, hanya menyisakan 5 hektare (ha) lahan masyarakat untuk depo.

"Depo rencana hari Senin ada rapat dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk finalisasi pembebasan itu. Diharapkan akhir bulan ini sudah selesai," ujar dia.

Dia mengatakan, saat ini ADHI terus mempercepat konstruksi. Tahun ini akan masuk pada pemasangan rel atau track box dan railway system. Railway system sendiri seperti power supply, telecommunication system, dan signal system.

"Sekarang semua struktur semua, tahun ini akan mulai masuk track box sama railway system. Tahun depan tahun tersibuk buat kami," tukas dia.

Tonton video menarik berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya