Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi RI 5,01 Persen Patut Disyukuri

Presiden Jokowi menuturkan, pertumbuhan ekonomi negara lain yakni Korea Selatan, Jepang, Jerman di bawah Indonesia. Ini sering tak disadari.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Agu 2017, 21:19 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2017, 21:19 WIB
20161024-Jokowi-Rakor-dengan-Perwira-TNI-Polri-Jakarta-FF
Presiden Joko Widodo

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua pihak mensyukuri terkait pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan negara-negara besar G-20, Indonesia berada pada kelompok 3 (tiga) yang terbaik. Indonesia hanya kalah dari India dan Tiongkok (RRC).

"Korea Selatan, Meksiko, Jerman, Uni Eropa, Amerika, Arab Saudi, Jepang semuanya di bawah kita jauh. Ini yang sering kita tidak menyadari dan tidak mensyukuri," kata Jokowi saat membuka Pasanggiri Nasional serta Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD 2017, di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (8/8/2017), seperti dikutip dari laman Setkab.

Meski pun pertumbuhan ekonomi dunia sekarang ini memang sangat melambat dan sangat tidak baik, Jokowi menekankan, Indonesia masih pada posisi di atas lima persen.

"Baru kemarin diumumkan lagi untuk kuartal yang kedua 2017, Alhamdulillah berada pada masih berada pada posisi di atas 5,yaitu 5,01 persen. Ini patut kita syukuri," tutur Jokowi.

Inflasi juga sama. Kalau dulu inflasi 8-9 persen, menurut Jokowi, sekarang sudah bisa ditekan, 2015 di kisaran 3,35 persen."2016 Alhamdulillah 3,02 persen, artinya pengendalian harga ini bisa dilakukan dengan baik," kata dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

infrastruktur

Infrastruktur

Jokowi menuturkan, memang pemerintah baru bekerja fokus untuk menyelesaikan infrastruktur. Karena ini merupakan hal dasar. Ini hal yang sangat mendasar sekali dalam rangka persaingan dengan negara-negara yang lain.

Ia menyebutkan, perbatasan diperbaiki, pelabuhan-pelabuhan besar dibangun meskipun belum selesai tapi terus akan dikerjakan agar segera selesai. Jalan tol di luar Jawa juga dimulai, jalur kereta api di luar Jawa kita mulai, airport di pulau-pulau terpencil juga bisa beberapa diselesaikan dalam tiga tahun ini.

"Dengan ini apa yang akan kita peroleh? Akan terjadi mobilitas barang dan mobilitas orang yang bisa nantinya menurunkan harga-harga bahan pokok di seluruh tanah air," kata Jokowi.

Jokowi mengakui, memang belum semua proyek infrastruktur yang dibangun itu selesai, sehingga belum dirasakan oleh masyarakat.

Akan tetapi kalau ini nanti semuanya tersambungkan, dan sesuai dengan target yang dikerjakan, Jokowi meyakini, harga-harga di seluruh tanah air ini akan terkendali dan pada posisi yang bisa bersaing dengan negara-negara lain.

Setelah infrastruktur selesai atau dalam proses akan selesai, lanjutJokowi, pemerintah akan masuk ke dalam pembangunan sumber daya manusia.

Karena kalau bandara, pelabuhan, jalan tol, jalur kereta api ini selesai, kemudian sumber daya manusianya tidak disiapkan, karakter anak-anak Indonesia tidak disiapkan, etos kerja anak-anak tidak mulai dilatih, baik di pondok pesantren, baik di diniyah, baik di sekolah-sekolah SD-SMP-SMA/SMK, di universitas tidak disiapkan secara baik, percuma yang fisik-fisik tadi.

Karena apapun yang Indonesia miliki, sumber daya alam tanpa didukung oleh kekuatan sumber daya manusia yang baik, yang mempunyai karakter yang kuat, menurut Jokowi, yang namanya sumber daya alam itu malah bisa menjadikan malas, manja dan tidak memiliki etos kerja yang baik.

"Inilah yang harus kita siapkan karena tanpa itu negara ini tidak akan menjadi sebuah negara yang kua," kata Jokowi.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta agar misalnya seperti SMA atau SMK jangan terlalu rutinitas, jangan terlalu monoton. Ia mencontohkan, di SMK sudah berapa puluh tahun jurusnannya selalu jurusan bangunan, jurusan mesin, jurusan listrik, padahal dunia sudah berubah begitu sangat cepatnya.

"Mengapa tidak berganti jurusan megatronika, mengapa tidak jurusan logistik, mengapa tidak jurusan retail, mengapa tidak jurusan animasi, mengapa tidak jurusan e-sport. Di dampingi oleh karakter-karakter yang baik, jurusan-jurusan ini akan menjadi kekuatan negara kita," ujar Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya