Pajak Jadi Sumber Pembiayaan Negara Paling Aman

Indonesia bisa memanfaatkan berbagai sumber pembiayaan untuk pembangunan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 11 Agu 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2017, 18:30 WIB
Acara Pajak Bertutur yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kantor Wilayah Jakarta Barat. (Achmad/Liputan6.com)
Acara Pajak Bertutur yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kantor Wilayah Jakarta Barat. (Achmad/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia bisa memanfaatkan berbagai sumber pembiayaan untuk pembangunan. Pembangunan sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga Indonesia semakin maju.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Barat Budi Susanto mengatakan, ada beberapa sumber pembiayaan untuk negara. Antara lain, utang luar negeri, menjual sumber daya alam, dan pajak.

"Sumber pembiayaan untuk membuat Indonesia maju adalah dari tiga, dari utang luar negeri, sumber daya alam, ada juga dari pajak. Pilihan tiga ini," kata dia di Lippo Mall Puri Kembangan Jakarta Barat, Jumat (11/8/2017).

Namun begitu, ada sejumlah risiko dari berbagai sumber pembiayaan itu. Dia mengatakan, pemanfaatan utang luar negeri secara berlebihan akan memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sementara, untuk pemanfaatan sumber daya alam akan berisiko pada lingkungan. Dia menyebut, pajak merupakan sumber pembiayaan yang terbaik karena memanfaatkan potensi dalam negeri.

"Pajak semakin besar semakin baik. Tapi yang dibutuhkan adalah kesadaran kita ikut sama-sama peduli pajak agar Indonesia semakin maju," ungkap dia.

Sebab itu, dia mengatakan, perlunya pemahaman sejak dini mengenai pajak. Hari ini, DJP menggelar kegiatan bertajuk Pajak Bertutur. Acara ini merupakan edukasi pajak yang ditujukan kepada siswa-siswi sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi.

Pajak Bertutur digelar serentak di beberapa wilayah Indonesia dengan tujuan memberikan pemahaman pajak sejak dini. "Kita berharap kesadaran kepedulian tumbuh dari awal walaupun mereka tidak harus bayar pajak usia dini ini," tandas dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya