Pemerintah Waspadai Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat RI

Kini masyarakat mampu di Indonesia tidak lagi berbelanja secara konvensional, mereka memilih berbelanja online.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Agu 2017, 14:05 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2017, 14:05 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution saat menjadi pembicara dalam acara Bincang Ekonomi di Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (2/3). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mewaspadai pola konsumsi masyarakat yang mulai berubah, terutama dari golongan ekonomi menengah ke atas.

Menurut Darmin, kini masyarakat mampu di Indonesia tidak lagi berbelanja secara konvensional, mereka memilih berbelanja online.

Tidak hanya berbelanja, masyarakat ekonomi menengah ke atas juga mulai tidak konsumtif. Mereka lebih menggunakan pendapatannya untuk kepentingan perjalanan wisata.

"Sedangkan kita terlalu banyak perhatikan di indeks ritel, barang, padahal ada yang lain. Kelas menengah atas mulai melakukan kegiatan yang lebih bersenang-senang, sehingga belum ketangkap dengan baik dengan data yang ada," kata Darmin dalam Seminar Nasional yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/8/2017).

Memang pemerintah belum bisa mendeteksi potensi dan sirkulasi kegiatan ekonomi pada sektor perdagangan daring tersebut. Hingga saat ini Badan Pusat Statistik (BPS) juga belum memiliki sumber data e-commerce yang pasti terkait hal tersebut. Padahal, kontribusi di sektor ini patut diperhitungkan terhadap perekonomian nasional.

Darmin menambahkan, perubahan transaksi masyarakat dalam belanja konsumsi rumah tangga ke transaksi online atau e-commerce memang telah mengubah pola konsumsi masyarakat. Kehadiran bisnis online saat ini memang memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya tanpa harus datang ke perusahaan retail.

"Tapi diferensiasi ada kesinambungan mikro dan makro tentu bukan hanya teknologi bukan hanya produk-produk yang diturunkan, tetapi masyarakat sendiri tengah memasuki tahapan dimana pola konsumsinya sudah mulai berubah," dia menjelaskan.

Darmin sempat mengatakan, menjamurnya bisnis online bukan menjadi faktor pertumbuhan ekonomi di semester I tahun ini melambat. Kendati begitu, dia tak memungkiri, konsumsi masyarakat melemah tetapi bukan karena pengaruh dari beralihnya pola konsumsi masyarakat ke bisnis online atau e-commerce.

"Mungkin itu ada, tapi saya nggak yakin sebanyak itu. Saya lebih yakin tahun ini, akhir Juni sudah mulai Lebaran sehingga orang nunggu mau pulang kampung. Sehingga dia nunda konsumsi," tutup Darmin.

Tonton video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya