Menko Luhut: Indonesia Punya 22 Ribu Ha Lahan Garam

Sebanyak 37 ribu ton garam impor asal Australia telah memasuki Indonesia melalui Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 14 Agu 2017, 19:32 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2017, 19:32 WIB
(Foto: Liputan6.com/Fajar Eko)
Petani garam

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memiliki 22 ribu hektar (ha) lahan untuk garam. Pemerintah telah melakukan pendataan terhadap lahan garam, baik lahan yang sudah ada maupun lahan yang potensial.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan usai menggelar rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan di kantornya, Senin (14/8/2017).

"Tadi kita ada rapat terpadu, terintegrasi, semua kementerian terkait sudah hasil, kita sudah inventarisasi. Kita punya tanah 22 ribu ha yang bisa dibuat garam," kata dia.

Namun demikian, Luhut mengatakan, garam tersebut tidak diproduksi dengan teknologi yang baik. Alhasil, kualitas garamnya kurang baik. "Garam itu sudah sebagian dibuat tapi tidak pakai teknologi bagus. Sehingga kualitasnya garamnya 80 persen harusnya 94-97 persen," ujar dia.

Luhut mengatakan, lahan garam tersebut tersebar di beberapa wilayah. Antara lain, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jeneponto Sulawesi Selatan, Madura. "Di NTT hampir lebih 15 ribu ha, sisanya terpisah Jawa, di Madura dan Jeneponto Makassar," ungkapnya.

Sebab itu, dia meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membuat rencana kerja terkait pengembangan garam, "Kita berharap Selasa depan sudah datang dengan konsep berapa lama bisa mulai operasi atau kontruksinya, kapan menghentikan impor, kemudian beberapa cost struktur produksi garam. Petani tak boleh dirugikan. Kemudian implementasi teknologi yang dikembangkan BPPT. Saya pikir akan bisa strategi konsepnya mungkin bisa dilihat minggu depan," tukas dia.

Sebelumnya, Sebanyak 37 ribu ton garam impor asal Australia telah memasuki Indonesia melalui Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II yang berada di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten pada Kamis (10/8/2017).

"Yang tiba milik PT Garam Indonesia, itu dibongkar 25 ribu ton. Seminggu sebelumnya bongkar PT Sumatera Call, itu 12 ribu ton," kata Adi Sugiri, Deputi General Manager Operasional PT Pelindo II, seperti dikutip Minggu (13/8/2017).

Adapun proses bongkar muat garam milik PT Garam Indonesia sebanyak 25 ribu ton tersebut selesai dalam dua hari. "Dibongkarnya Maksimal tiga hati, tapi biasanya dua hari udah selesai. Kan garam komoditas mayoritasnya dari Australia," terang dia.

Garam sebanyak 25 ribu ton itu kemudian akan dibawa ke gudang penyimpanan yang berada di Cikande, Kabupaten Serang, Banten. "Sekarang dibawa ke daerah Cikande gudangnya, PT Susanti Megah. Kita kan dukung kelancaran distribusi garam pemerintah," jelas dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya