Dirjen Hubla Ditangkap KPK, Menhub Pastikan Proyek Tetap Berjalan

Menhub Budi Karya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa instansinya masih saja terlibat kasus korupsi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Agu 2017, 13:54 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2017, 13:54 WIB
20160616-Ilustrasi OTT KPK-Jakarta
Petugas menunjukkan barang bukti hasil operasi tangkap tangan (OTT) di Gedung KPK (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali menjadi sorotan terkait operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap beberapa orang di kementerian ini. Dalam OTT tersebut, KPK menangkap Dirjen Perhubungan Laut Tonny Budiono.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku prihatin. Bahkan dia meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa instansinya masih saja terlibat kasus korupsi.

"Prihatin karena sejak awal saya sudah keras, supaya jangan ada orang Kemenhub yang menerima suap atau korupsi, maka dari itu saya secara pribadi dan instansi meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia," kata Menhub di Jakarta, Kamis (24/8/2017).

Mengenai status Tonny, yang masih akan menjabat sebagai Dirjen Perhubungan Laut atau tidak, Budi Karya mengaku masih menunggu keputusan resmi dari KPK perihal hasil pemeriksaan.

Namun begitu, mantan Dirut Angkasa Pura II memastikan kasus ini tidak akan mengganggu proyek-proyek yang ditangani Tonny. "Kalau proyek nanti kita punya tim yang cukup banyakuntuk melanjutkan, jadi tidak masalah," dia menegaskan.

Tonny saat ini menjabat sebagai Dirjen Perhubungan Laut. Hanya saja dirinya juga merangkap jabatan sebagai Plt Dirjen Perkeretaapian.

Kembali Budi Karya mengaku, masih belum mengetahui secara pasti kasus yang menjadikan Tonny terkena OTT oleh KPK.

KPK Temukan Sejumlah Uang

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan sejumlah uang dari banyak tas saat melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pejabat Kementerian Perhubungan. Uang tersebut terdiri dari dolar Amerika, dolar Singapura, dan mata uang lainnya.

"Ada sejumlah uang yang diamankan. Ada yang USD, SGD dan mata uang asing lain serta rupiah. Ada sejumlah beberapa tas," kata Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan saat dikonfirmasi Liputan6.com di Jakarta, Kamis (24/8/2017).

Namun, Basaria mengaku belum mengetahui jumlah uang yang disita oleh KPK terkait OTT Pejabat Kemenhub tersebut.

"Kami perlu waktu untuk menghitungnya," ujarnya.

Basaria membenarkan adanya pejabat di Kementerian Perhubungan yang terjaring OTT. Dia menuturkan, penyidik telah menyegel sebuah ruangan di Kemenhub.

"Ada penyelenggara negara yang kita amankan. Dan tim juga sudah menyegel sebuah ruangan di Kemenhub," pungkas Basaria.

Tonton video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya