Liputan6.com, Jakarta - Generasi milenial saat ini cenderung takut untuk membeli rumah. Sebab, membeli rumah berarti harus memiliki komitmen besar. Harganya yang mahal membuat Anda merogoh kocek dalam-dalam untuk bisa memilikinya.
Ditambah harga rumah baru terus melonjak, sementara di sisi lain kenaikan pendapatan atau gaji yang dikantongi tak mampu mengejar peningkatan harga tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Sehingga butuh waktu cukup lama untuk meningkatkan pendapatan. Inilah yang menjadi penyebab utama kenapa generasi milenial seakan ragu- ragu dengan untuk membeli rumah.
Dikutip dari CNBC, Rabu (30/8/2017), generasi milenial kini lebih suka untuk menyewa atau mengontrak rumah. Hal ini akan mereka lakukan terus menerus sampai mereka merasa nyaman dan merasa mampu untuk membeli rumah dengan segala konsekuensi.
Permintaan rumah kaum milenial memang mengalami stagnasi atau berhenti sesaat akibat faktor ekonomi yaitu tingkat pengangguran yang tinggi, tidak adanya kenaikan upah dan tidak tersedianya kucuran kredit dan harga tak terjangkau untuk mereka.
Pembelian rumah yang semakin melemah pada generasi milenial ini membuat akibat lain. Salah satunya adalah generasi ini menunda untuk menikah dan membangun keluarga. Hal ini dikarenakan mereka memiliki pemikiran jika mereka belum memiliki rumah berarti mereka belum mapan dan belum bisa menghidupi orang lain.
Pendidikan adalah kuncinya jika ingin mendorong generasi milenial untuk membeli properti. Berikan informasi lengkap soal kemudahan proses membeli rumah, pengurusan dokumen-dokumen hingga manfaat memiliki tempat tinggal sendiri bisa membuat generasi milenial tertarik untuk membeli rumah. (Fransiska Wahyuning)
Simak video menarik di bawah ini: