Saat Sri Mulyani Dapat Tawaran Jadi Cawapres

Majalah Keuangan Hong Kong, Finance Asia, menobatkan Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan terbaik pada Maret 2017.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 09 Sep 2017, 11:03 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2017, 11:03 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam acara Diklat Komunikator Politik Nasional Partai Golkar, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, tidak lepas dari pujian para politikus Partai Pohon Beringin itu. Mereka membidik Sri Mulyani menjadi komunikator Partai Golkar dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI di 2019.

Sri Mulyani datang ke acara tersebut dalam kapasitas sebagai Menkeu untuk menyampaikan materi "Dinamika Geopolitik dan Geoekonomi Global" di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat malam (8/9/2017).

Dalam paparannya, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan kondisi ekonomi dunia dan Indonesia sekarang ini. Mulai dari perdagangan internasional, kemiskinan, perpajakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen fiskal sampai kepada perubahan iklim dan terorisme.

Pemaparan tersebut mengundang kekaguman Anggota DPR dari Fraksi Golkar, Muhammad Sarmuji, yang saat itu bertindak selaku moderator. Sarmuji memandang jabatan Menkeu bagi seorang Sri Mulyani terlalu sempit.

"Kalau Bu Sri Mulyani menjadi komunikator Partai Golkar pasti luar biasa. Jabatan Menkeu sudah terlalu sempit buat Sri Mulyani," kata
Anggota Komisi XI itu.

Anggota Golkar lain bahkan menyebut Sri Mulyani layak menjadi calon pemimpin Indonesia. Pujian itu dilontarkan karena Sri Mulyani bersama tim Kementerian terkait berhasil membawa Indonesia menguasai 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

"Lima puluh tahun dikuasai asing, Ibu hebat bisa menundukkan Freeport. Ibu adalah calon pemimpin di masa depan negara ini," katanya.

Mendengar pujian yang bertubi-tubi ini, Sri Mulyani tidak berkomentar apa pun. Ia hanya tersenyum lebar dengan pernyataan tersebut sambil terus menyimak pertanyaan dari para Anggota Partai Golkar.

Untuk diketahui, Golkar mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) di periode 2019-2024. Partai tersebut mulai membidik cawapres sebagai pendamping Jokowi untuk maju di pemilihan umum 2019. Salah satu nama yang santer disebut-sebut adalah Sri Mulyani.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menteri Keuangan terbaik

Majalah Keuangan Hong Kong, Finance Asia, menobatkan Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan terbaik pada Maret 2017. Penghargaan ini diberikan atas penilaian kerja Sri Mulyani yang dianggap memiliki reputasi bintang dan etos kerja yang gigih. Finance Asia juga menggarisbawahi keberhasilan Sri Mulyani memperbaiki sistem perpajakan Indonesia lewat program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Mengutip financeasia.com, Sri Mulyani dinilai mampu memperbaiki kondisi keuangan Indonesia yang menurun pada enam bulan pertama 2016. Sejak kembali duduk di kabinet pemerintahan, ia mampu mengurangi target defisit fiskal yang tadinya dikhawatirkan menembus angka 3 persen.

"Di enam bulan pertama 2016, pemerintah Indonesia kewalahan. Pendapatan pemerintah turun 5 persen dan kemungkinan adanya defisit fiskal hingga 3 persen tampak nyata. Namun, setelah Sri Mulyani duduk di kursi Menteri Keuangan, pemerintah mampu memperbaiki keadaan hingga pada akhir 2016 defisit fiskal hanya 2,5 persen dari PDB," tulis laporan tersebut.

Keberhasilan tax amnesty juga menjadi penilaian plus tersendiri atas kerja keras Sri Mulyani sebagai menteri keuangan. Pada akhir 2016, sebanyak Rp 103 triliun pengembalian pajak mampu dikumpulkan dengan adanya program ini. Angka tersebut jauh melebihi proyeksi Bank Indonesia.

Sebelum bergabung menjadi Menteri Keuangan pada Kabinet Kerja, Sri Mulyani pernah menjabat di posisi yang sama pada tahun 2005-2009 sekaligus merangkap sementara sebagai Menteri Koordinator Perekonomian pada 2008-2009 menggantikan Boediono yang kala itu maju sebagai wakil presiden mendampingi Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono SBY.

Pada periode 2008-2009, perekonomian dunia terpuruk hingga minus 1,7 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu bertahan di atas 4 persen.

Masih banyak prestasi yang ditorehkan Sri Mulyani, sehingga ketika purnatugas menjadi Menteri Keuangan, ia didapuk sebagai Managing Director dan Chief Operating Officer World Bank. Ia akhirnya diminta pulang ke Tanah Air untuk membantu Kabinet Kerja Jokowi-Jk Jilid II sebagai Menteri Keuangan.

Sri Mulyani juga masuk sebagai perempuan paling berpengaruh ke-31 versi majalah Forbes pada 2015.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya