Kembangkan Pendidikan Vokasi, RI Tiru Singapura

Selama ini Kemnaker telah melakukan kerja sama dengan SPI dalam bidang manajemen balai latihan kerja.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Sep 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2017, 18:30 WIB
Menaker Ajak Tim Komite Pelatihan Vokasi "Belajar" Vokasi ke Singapura
Menaker Ajak Tim Komite Pelatihan Vokasi "Belajar" Vokasi ke Singapura

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri melakukan kunjungan kerja ke Singapore Polytechnic International (SPI) di Singapura hari ini. Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bagian dari pengembangan konsep Grand Desain Pelatihan Vokasi Nasional yang telah disusun Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Hanif mengatakan kunjungan ke SPI ini dilakukan untuk mempelajari keberhasilan negara-negara maju dalam mengelola SDM melalui pendidikan dan pelatihan vokasi.

"Kita ajak tim komite vokasi yang terdiri dari pelaku industri, anggota Kadin, Apindo, akademisi dan LSM untuk sama- sama mempelajari konsep pendidikan dan pelatihan vokasi di Singapura," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/9/2017).

Para anggota komite vokasi ini pun diminta memberi kajian, usulan dan masukan-masukan kepada pemerintah untuk mengembangkan pelatihan vokasi di Indonesia.

"Tadi kita lihat kemajuan pelatihan vokasi di Singapura didukung anggaran yang memadai, metode kurikulum yang sesuai kebutuhan industri, fasilitas peralatan canggih, instruktur dan sertifikasi yang diakui internasional. Ini yang harus kita pelajari dan tiru," lanjut dia.

Selain Singapura, negara lainnya yang patut menjadi contoh pelaksanaan pelatihan vokasi antara lain Jerman, Australia, Jepang, Austria, Korea Selatan dan lain-lainnya.

Hanif menambahkan, selama ini Kemnaker telah melakukan kerja sama dengan SPI dalam bidang manajemen balai latihan kerja, strategi planning, kurikulum , metoda pedagogi, pelatihan instruktur, design thinking, akreditasi lembaga pelatihan.

"Kita teruskan kerja sama sambil terus mendorong pelatihan vokasi untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM Indonesia. Ini prioritas yang pemerintah sesuai arahan Presiden Jokowi," kata Hanif.

Pelaksanaan Pelatihan vokasi dilakukan oleh BLK, LPK Swasta, Training Center Industri serta Lembaga pelatihan Kementerian atau Lembaga.

"Pengembangan dan penyiapan tenaga kerja Indonesia yang kompeten dan terampil harus dilakukan melalui pelatihan vokasi yang dilakukan secara massif dan fokus," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Daya saing

Hanif menyatakan pelatihan vokasi juga menjadi solusi dari rendahnya daya saing angkatan kerja dan pengangguran serta mismatch keterampilan dunia kerja.

"Pemerintah terus memperkuat sumber daya manusia. Peningkatan pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi prioritas pemerintah saat ini," ungkap dia.

Perbaikan dan penyelarasan pelatihan vokasi disesuaikan dengan kebutuhan industri serta menjamin adanya relevansi hasil lulusan dengan kebutuhan industri. Ini menjadi bukti keseriusan pemerintah.

Dalam kunjungannya ke SPI Rombongan Kemnaker dan komite vokasi ini mengunjungi beberapa lokasi pelatihan SPI yaitu Akademi Maritim Singapura untuk melihat simulasi center, mesin kapal dan workshop vokasi yang menjadi unggulan di Singapura.

‎Dalam kunjungan kerja kali ini, Hanif didampingi Dirjen Binalattas Kemnaker Bambang Satrio Lelono serta Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto.

Hadir pula beberapa orang anggota tim komite pelatihan vokasional antara lain Bob Azzam, Antonius J. Supit, Sari Sitalaksmi, Kun Wardhana A., Marifion dan Sugeng Bahagijo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya