Tutupnya Pusat Perbelanjaan Bukan karena Bisnis e-Commerce

Pusat perbelanjaan di DKI Jakarta dalam waktu belakangan ini tengah menghadapi tekanan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Sep 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2017, 11:00 WIB
Matahari Obral Barang dan Beri Diskon
Calon pembeli memilih pakaian yang didiskon hingga 75% di Matahari Pasaraya Manggarai, Jakarta, Sabtu (16/9). Menjelang penutupan gerai, Matahari Pasaraya Manggarai melakukan cuci gudang untuk menghabiskan stok barang yang ada (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat perbelanjaan di DKI Jakarta dalam waktu belakangan ini tengah menghadapi tekanan. Setelah pusat perbelanjaan Glodok yang kini ditinggalkan pelanggan, kini giliran Matahari yang menutup dua gerainya yaitu di Psaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai.

Melihat fenomena ini, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menganggap hal tersebut wajar. Namun dirinya tidak setuju jika penutupan gerai ini semata-mata karena berkembangnya industri e-commerce atau penjualan online.

"Tapi saya tidak yakin bahwa penyebab utamanya adalah e-commerce karena dari data yang ada baru sekitar 29 persen atau sekitar 26,3 juta jiwa masyarakat kita yang baru memanfaat internet untuk berbelanja itupun tidak semuanya aktif," kata Sarman kepada Liputan6.com, Senin (18/9/2017).

Meski dari data masih kecil, bukan tidak ada kemungkinan e-commerce ini akan mengambil alih pasar perbelanjaan ke depannya. Maka dari itu Sarman mengingatkan kepada pengusaha yang memilik gerai di berbagai pusat perbelanjaan untuk terus berinovasi.

Selain harga yang ditawarkan cenderung lebih murah dari penjualan secara konvensional, kemudahan berbelanja dan pembayaran yang dimiliki e-commerce menjadi salah satu keuggulan mengapa masyarakat lebih memilih belanja online.

Terlebih, saat ini pemerintah tengah menggalakkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Jika hal ini terus dilakukan, maka masyarakat akan semakin nyaman dan terbiasa bertransaksi secara online.

"Kepada para pedagang yang memiliki toko di pusat-pusat perbelanjaan agar lebih kreatif dan inovatif melihat perkembangan teknologi dan psikologi pasar dan konsumen yang harus dapat menyesuaikan/beradaptasi sehingga mampu bertahan," saran Sarman.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Matahari

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) akan menutup dua gerai di Pasaraya Blok M dan Manggarai pada akhir September 2017.

Sekretaris Perusahaan PT Matahari Department Store Tbk Miranti Hadisusilo menuturkan, penutupan dua gerai itu lantaran kinerja gerai yang belum sesuai target perseroan. Penutupan gerai di Blok M dan Manggarai dilakukan pada akhir September 2017.

"Matahari Department Store Pasaraya Blok M dan Manggarai akan tutup per akhir bulan September. Ini karena kinerja mal yang sepi sehingga akibatkan kinerja kedua gerai tidak sesuai target manajemen," ujar Miranti saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (15/9/2017).

Ia menuturkan, jumlah pengunjung yang tak sesuai target membuat kinerja dua gerai tersebut tidak sesuai target penjualan. Seperti diketahui, gerai Matahari di Pasaraya baru dibuka pada 2015.

Hingga kini, PT Matahari Department Store Tbk memiliki 157 gerai. Miranti menuturkan, pihaknya akan membuka 1-3 gerai lagi hingga akhir tahun. "Kami akan buka gerai lagi satu di Jawa dan dua di luar Jawa," kata Miranti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya