Liputan6.com, Jakarta Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebutkan jumlah pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) gelombang II tahun 2017 mencapai 1.295.925 orang.
Jumlah pelamar ini tercatat sejak rekrutmen CPNS dibuka pada 11 September hingga ditutupnya pendaftaran pada 26 September 2017 pukul 00.01 WIB.
"Total pelamar seluruh instansi sejak 11 September 2017 sebanyak 1.295.925 orang," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan di Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Advertisement
Baca Juga
Jumlah pelamar ini merupakan pendaftar CPNS di 60 kementerian dan lembaga (K/L) serta satu pemerintah daerah, yaitu Kalimantan Utara melalui website SSCN BKN.
"Total pelamar melalui web SSCN pada tanggal 26 September 2017 hingga 00.01 WIB (penutupan pendaftaran)," dia menandaskan.
Setelah sebelumnya membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) batch I tahun 2017, yakni pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) dan Mahkamah Agung (MA), pemerintah kembali membuka lowongan batch II sebanyak 17.928 formasi CPNS pada 60 Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara pada tahun 2017 ini.
Informasi lowongan tertuang pada website kementerian bersangkutan dengan ciri utama menggunakan domain go.id, website menpan.go.id, sscn.bkn.go.id, atau akun media sosial utama BKN yaitu facebook.com/bkngoid dan twitter.com/bkngoid.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Ada Calo
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur sebelumnya meminta peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) fokus mengikuti ujian. Para peserta tak perlu memikirkan hal lain termasuk mengharapkan bantuan calo.
"Tidak ada lagi orang-orang yang mengatasnamakan bisa membantu. Bahasanya calo. Dengan cara seperti ini seleksi pegawai negeri ke depan betul-betul fair secara terbuka. Enggak ada yang bisa membantu kecuali kemampuannya," ujar Asman dalam keterangan tertulis, Kamis (14/9/2017).
Asman menuturkan, dengan bantuan teknologi, seleksi CPNS kini semakin objektif, transparan, dan bebas dari KKN.
"Dulu dilakukan secara manual pakai lembar jawaban komputer. Sekarang SKD dilaksanakan secara real time dengan menggunakan CAT," tambah dia.
Lebih lanjut, jumlah peserta yang mengikuti SKD untuk formasi petugas imigrasi Kementerian Hukum dan HAM dengan kualifikasi pendidikan S1 di Kota Makasar mencapai 12.017 orang. SKD dilaksanakan di dua tempat yakni di Kanreg BKN IV dan STIE AMKOP Makasar.
Pada kesempatan tersebut, Asman menyempatkan diri melihat langsung pelaksanaan seleksi fisik untuk formasi petugas lapas Kementerian Hukum dan HAM yang dilaksanakan di Mako Brimob Makasar.
Pelamar yang memilih formasi dengan kualifikasi pendidikan SMA ini mencapai 30 ribu orang.Dia bilang, seleksi fisik berlangsung ketat dengan melibatkan jajaran Kementerian Hukum dan HAM.
"Tadi ada yang ukurannya 155 (cm) kurang setengah. Itu nggak lulus juga. Enggak ada yang bisa dipermainkan dalam seleksi ini," tegas Asman.
Sejalan dengan itu, Asman mengapresiasi panitia penyelenggara dari Kementerian Hukum dan HAM atas lancarnya pelaksanaan SKD dan seleksi fisik.
"Saya lihat dari Kementerian Hukum dan HAM full team mendukung pelaksanaan seleksi ini. Pak Sekjennya juga turun langsung," tandas dia.
Advertisement