Tergilas Teknologi, Perusahaan Kartu Pos Tertua Inggris Bangkrut

Perusahaan yang dulu sempat sukses besar kini harus gulung tikar.

oleh Vina A Muliana diperbarui 27 Sep 2017, 19:01 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2017, 19:01 WIB
Ilustrasi kartu pos
Ilustrasi kartu pos

Liputan6.com, London - Perkembangan teknologi yang makin mutakhir memberikan pengaruh luas ke berbagai bidang. Salah satunya adalah munculnya berbagai macam produk terknologi baru yang bisa semakin meringankan pekerjaan masyarakat.

Tak jarang adanya teknologi juga merubah gaya hidup masyarakat. Alhasil, beberapa perusahaan yang dulu sempat sukses besar kini harus gulung tikar.

Perusahaan pembuat kartu pos terbesar asal Inggris misalnya. Diberi nama J Salmon, perusahaan yang sudah ada sejak tahun 1880 itu akan tutup pada Desember 2017.

Alasannya sederhana. Berkembangnya teknologi dan media sosial tanpa disadari telah membuat kebiasaan menulis dan berkirim kartu pos semakin terpinggirkan.

Mengutip theguardian, Rabu (27/9/2017), teknologi yang makin berkembang membuat orang lebih banyak menggunakan media sosial seperti instagram dan whatsapp untuk berkirim pesan. Ini akhirnya yang memberikan dampak besar bagi industri kartu pos.

Selain itu, pengelola J Salmon, kakak beradik Charles dan Harry Salmon mengatakan, banyak orang yang saat ini cenderung mengambil liburan lebih sebentar. Artinya, mereka cenderung pulang lebih cepat sebelum kartu posnya tiba.

"Meningkatnya kondisi perdagangan yang menantang dan perubahan pada lingkungan dan ukuran pasar telah berdampak pada ketidakpastian terkait keberlangsungan bisnis ini," ujar generasi kelima pengurus perusahaan tersebut.

Penjualan kartu pos dilaporkan menurun drastis dari 20 juta lembar pada 25 tahun yang lalu, menjadi hanya 5 juta pada 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya