Rumah Bekas Termurah di Jakarta Ada di Sini

Mayoritas pencari properti di Jakarta saat ini lebih tertarik untuk membeli rumah jika dibandingkan dengan jenis properti lainnya.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Okt 2017, 08:48 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2017, 08:48 WIB
20160908-Properti-Jakarta-AY
Pengunjung melihat maket perumahan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Dengan dilonggarkannya rasio LTV, BI optimistis pertumbuhan KPR bertambah 3,7%year on year (yoy) hingga semester I-2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Mencari rumah murah di kawasan Jakarta ini bisa dibilang susah-susah gampang. Sempitnya lahan serta membludaknya peminat membuat harga rumah kian terkerek naik tak terkendali. 

Lantas dimanakah di Jakarta ini kawasan yang menjual rumah bekas termurah?

Dikutip dari data properti global Lamudi, Sabtu (14/10/2017), harga jual rumah bekas termurah di Jakarta saat ini berada di kawasan Rorotan, Jakarta Utara dengan harga rata-rata Rp 7,6 juta per meter persegi.

Kemudian disusul Kalisari, Jakarta Timur dengan rata-rata harga Rp 8,5 juta per meter persegi dan diurutan ketiga Ciracas, Jakarta Timur dengan rata-rata harga Rp 8,8 juta per meter persegi. 

Harga rumah ini terbilang cukup murah jika dibandingkan daerah lainnya, seperti Kemang, Jakarta Selatan yang bahkan sudah mencapai Rp 42 juta per meter perseginya.

Berdasarkan survei Lamudi juga menyebutkan mayoritas pencari properti di Jakarta saat ini juga lebih tertarik untuk membeli rumah jika dibandingkan dengan jenis properti lainnya. 

Sementara menurut Managing Director Lamudi Indonesia Mart Polman, di kawasan Jakarta ini daerah yang paling populer dicari oleh pencari rumah ada di wilayah Bintaro, Jakarta Selatan kemudian Tebet, Jakarta Selatan dan Cibubur, Jakarta Timur.

 “Mayoritas pencari properti properti di Lamudi masih didominasi oleh pria dengan presentase sebesar 51,8 persen,” ujar Mart. 

Mart juga mengatakan mayoritas pencari properti di Lamudi oleh usia produktif yakni 25 hingga 34 tahun yang mencapai 41,97 persen, kemudian disusul oleh kelompok umur 18 hingga 24 tahun mencapai 21,90 persen.

Untuk umur 35 sampai 44 tahun mencapai 18,34 persen, umur 45 hingga 54 tahun 9,59 persen, umur 55 hingga 64 tahun mencapai 6,40 persen dan kelompok umur di atas 65 tahun mencapai 1,79 persen. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya