Warga Paloh Kalbar Kini Bisa Menikmati BBM Satu Harga

Hingga saat ini, secara nasional Pertamina sudah merealisasikan 26 titik lembaga penyalur BBM di wilayah 3T di seluruh Indonesia.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 18 Okt 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2017, 08:30 WIB
Warga Paloh Kalbar Nikmati BBM 1 Harga
Peresmian SPBU Modular di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Liputan6.com, Jakarta Warga Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat kini bisa menikmati harga bahan bakar minyak (BBM) dengan harga lebih murah. Ini seiring peresmian SPBU Modular di wilayah tersebut.

Di Paloh, SPBU Modular 65.794.001 akan menjual produk Solar dengan harga Rp 5.150 per liter, Premium Rp 6.450 per liter, dan Pertalite Rp 7.700 per liter.

Peresmian dilakukan langsung Direktur Pengawasan Hilir BPH Migas Harya Adityawarman, anggota Komite BPH Migas Muhammad Ibnu Fajar, anggota DPRD Komisi 7, dan General Manager Operation Region VI Kalimantan Yanuar Budi Hartanto.

SPBU Modular ini merupakan bagian dari Program BBM Satu Harga. Hingga saat ini, secara nasional Pertamina sudah merealisasikan 26 titik lembaga penyalur BBM di wilayah 3T di seluruh Indonesia.

Bupati Kabupaten Sambas melalui sambutannya pada acara peresmian menyatakan apresiasinya kepada Pertamina yang telah mewujudkan program BBM 1 Harga di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas.

"Mewakili masyarakat Desa Tanah Hitam, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang telah mewujudkan keadilan di bidang energi bagi masyarakat setempat. Semoga penyaluran ke depannya dapat berjalan dengan baik," ungkap Atbah Romin, Sabtu (14/10/2017).

Sama seperti titik lembaga penyalur lainnya dalam Program BBM satu harga ini, SPBU Modular 65.794.001 terletak di daerah yang sulit diakses. Untuk menyuplai SPBU tersebut, Pertamina mengirim BBM dari Terminal BBM Pontianak yang berjarak 260 km dengan waktu tempuh hingga 8 jam.

Medan perjalanan yang sebagian masih berupa tanah membuat perjalanan sulit ditempuh oleh truk tangki Pertamina dan berpotensi terperosok terutama dalam kondisi hujan. Tak hanya itu, truk tangki juga harus menyeberang sungai menggunakan kapal feri yang harus disewa khusus sehingga biaya angkut BBM per liter menjadi tinggi. Dalam satu kali perjalanan, truk tangki dapat memuat 8 KL BBM.

Implementasi Kebijakan Pemerintah

BBM satu harga dicanangkan pemerintah untuk mengupayakan pemerataan biaya di seluruh Indonesia dan sebagai salah satu implementasi instruksi presiden (Inpres), serta merealisasikan Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016, perihal percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu (JBT) & Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) secara nasional sejak 1 Januari 2017.

Di wilayah Kalimantan, Pertamina sudah merealisasikan lima dari 15 titik target BBM Satu Harga, yaitu di Long Apari, Kabupaten Mahakam. Kemudian Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Ketiga, Krayan di Kalimantan Utara, Danau Sembuluh di Kabupaten Seruyan yang baru diresmikan Agustus lalu. Serta SPBU Paloh di Sambas Kalimantan Barat.

Untuk mendistribusikan BBM ke Long Apari, Kalimantan Timur, distribusi dari Samarinda harus menempuh jalur darat yang memakan waktu lebih dari 10 jam. Kemudian, BBM tersebut dipindahkan ke kapal motor tank ke Long Bagun, dan selanjutnya dipindahkan ke drum berkapasitas 200 liter menggunakan long boat, truk, dan terakhir menggunakan ketinting ke lembaga penyalur di Long Apari.

Demikian juga SPBU Kabupaten Seruyan, Kecamatan Danau Sembuluh, di-supply Terminal BBM Sampit yang berjarak sekitar 200 km dengan kondisi jalan 70 persen masih berupa tanah sehingga harus ditempuh oleh truk tangki selama 6-7 jam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya