Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) memastikan penerapan penggunaan [uang elektronik]( 3129076 "") di jalan tol secara nasional sudah mencapai 88 persen.
Dari 88 persen itu, setidaknya ada lima bank yang sudah menjadi rekanan dari pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Kelima bank tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk,.
Advertisement
Baca Juga
"Nanti di Desember ada tambahan tiga bank lagi berpartisipasi dan sudah setuju. Mereka adalah Bank Mega, NOBU Bank, dan Bank DKI," kata Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Pungky PWibowo di Gedung Bank Indonesia, Senin (23/10/2017).
Pungki mengungkapkan, dengan semakin bertambahnya jumlah perbankan yang melayani nontunai di jalan tol, pilihan masyarakat akan makin banyak. Ini sekaligus membantu upaya Bank Indonesia menjalankan Gerakan Nasional Nontunai (GNNT).
Nantinya, seperti yang sudah ada, uang elektronik yang diterbitkan tiga bank baru itu juga bisa digunakan untuk pembayaran di berbagai transaksi.
"Kalau sampai saat ini karena ekosistemnya sudah terbentuk sejak 2008, kemungkinan e-money Bank Mandiri yang paling banyak digunakan," ucap Pungky.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng menjelaskan, persiapan penerapan transaksi nontunai di jalan tol yang dilakukan sejak Mei 2017 semakin memperlihatkan hasil. Ini tecermin dari peningkatan penetrasi nontunai di ruas jalan tol.
Penerapan transaksi nontunai di jalan tol dengan dukungan integrasi beragam aplikasi UE dalam 1 reader (SAM Multiapplet), masuknya lebih banyak penerbit UE yang melayani jalan tol (Multi-issuer).
Kemudian kampanye yang gencar pada 35 ruas tol mampu mendorong rata-rata penetrasi nontunai nasional mencapai 88 persen per 20 Oktober 2017. Empat ruas telah mencapai elektronifikasi 100 persen nontunai, yaitu ruas tol Bogor Ringroad, JORR W1, Surabaya-Gresik, dan Bali Mandara.
"Pencapaian penetrasi ini terlaksana seiring dengan penerapan gardu tidak terima tunai yang sudah mencapai 70 persen dan akan terus bertambah secara bertahap, dan implementasi pemasangan SAM Multiapplet yang telah terlaksana 93 persen di seluruh ruas yang ada," kata Sugeng.
Dia mengatakan, menuju penerapan implementasi 100 persen elektronifikasi jalan tol, koordinasi terus dilakukan untuk memastikan kesiapan aspek teknis.