Liputan6.com, Dubai Burj Khalifa, ikon Dubai di Uni Emirat Arab (UEA) merupakan gedung tertinggi di dunia. Resmi berdiri sejak 2010, Burj Khalifa menawarkan sensasi merasakan ketinggian di gedung tertinggi, melalui lift super cepat.
Gedung ini memiliki tinggi 828 meter dengan 160 lantai. Tak hanya memiliki rekor soal ketinggian, Burj Khalifa juga dikenal memiliki lift paling cepat di dunia. Lantai 124 dapat dicapai hanya dengan waktu 1 menit. Sementara lantai 125 digapai dalam waktu 70 detik.
Liputan6.com pada Sabtu (28/10/2017), berkesempatan mencoba naik ke gedung kebanggaan warga Uni Emirat Arab ini.
Advertisement
Bagi para turis, pintu masuk menuju Burj Khalifa ada di dalam Mal Dubai. Gedung ini buka mulai pukul 08.00 pagi hingga 11.00 malam waktu setempat. Turis diberi kesempatan menikmati ketinggian dengan pemandangan kota Dubai.Â
Bila ingin naik ke lantai atas, pengunjung atau turis harus membeli tiket sebesar Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta untuk menuju lantai 125 atau 124. Sementara bila ingin naik lebih tinggi ke tingkat 148, turis harus merogoh kocek sekitar Rp 2 juta.
Usai membeli tiket dan melalui pintu masuk, pengunjung akan disuguhkan berbagai foto, film dan maket bagaimana proses pembangunan Burj Khalifa. Mulai dari pemancangan tiang pertama hingga Burj Khalifa resmi berdiri.
Kemudian tibalah di depan lift yang akan membawa pengunjung ke atas. Beberapa guide akan memberikan informasi tentang Burj Khalifa. Terutama kecepatan lift, yang akan sedikit mempengaruhi pendengaran bagi yang memiliki masalah telinga. "Sebab itu bagi yang memiliki masalah jantung dan ibu hamil muda tak disarankan naik, " kata Ikram Satria, Guide Leader rombongan media Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lift menuju lantai 124 dan 125 terdiri dari 3 lift. 2 lift khusus berhenti di lantai 124 dengan jumlah pengunjung dibatasi 14 orang. Sementara lift satunya lagi khusus menuju lantai 125 dengan jumlah penumpang maksimal 25 orang.
Saat di dalam lift, meski melaju super cepat, namun pengunjung seakan tetap merasa hanya naik di sebuah lift biasa. Kecuali bagi yang memiliki masalah telinga memang akan merasa ada tekanan. Penunjuk digital akan terlihat sebagai penanda lantai yang dilewati.
Bila sampai di kedua lantai inilah, pengunjung bisa menikmati pemandangan Kota Dubai dari segala penjuru. Berfoto ria seakan menjadi hal yang wajib dilakukan di gedung yang dibangun puluhan arsitek dari berbagai negara ini.
Burj Khalifa dibangun dengan perpaduan antara keahlian teknis, seni dan warisan budaya. Gedung ini berfungsi antara lain sebagai lokasi perkantoran, hunian dan tempat wisata.
Usai puas menikmati kedua lantai ini, berbagai pernik bertema Burj Khalifa bisa dibeli bagi turis yang ingin membawa cinderamata.
Tak ada batasan waktu untuk bisa menikmati lantai 124 dan 125 di Burj Khalifa. Pastinya puaskan diri Anda saat berkesempatan mengunjunginya.