PLN Siap Layani Permintaan Listrik oleh Investor di Kalbar

PLN menyatakan jumlah pasokan listrik mencapai 480 MW, sedangkan beban puncak penggunaan listrik 380 MW.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Okt 2017, 21:12 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2017, 21:12 WIB
20160316-PLN-Listrik-HA
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan, siap melayani pasokan listrik untuk investor baru di Kalimantan Barat. Saat ini pasokan listrik di wilayah tersebut berlebih, sehingga sanggup memenuhi kebutuhan.

Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, Machnizon‎ mengatakan, saat ini ‎jumlah pasokan listrik di Kalimantan Barat mencapai 480 Mega Watt (MW), sementara beban puncak penggunaan listrik sebesar 380 MW dengan begitu sistem kelistrikan wilayah tersebut mengalami kelebihan pasokan 100 MW.

"Listrik kami surplus 100 MW, saat ini beban puncaknya 380 MW," kata Machnizon‎, di Jakarta, Senin (30/10/2017).

Machnizon‎ menambahkan, PLN akan menambah pasokan dengan beroperasinya beberapa pembangkit baru antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang 2x7 Mega Watt (MW), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Mobile Power Plan (MPP) Kalbar 100 MW, PLTU 3 Kalbar 3 2x50 MW dan PLTU Kalbar 1 2x50 MW. Ini untuk mendukung pemenuhan kebutuhan energi listrik di Kalimantan Barat pada 2018.

Machnizon mengungkapkan, PLN siap melayani permintaan listrik dengan berlebihnya pasokan listrik tersebut. Termasuk penyambungan baru untuk para investor yang menanamkan modal di Kalimantan Barat.

"Listrik kami di Kalimantan sudah cukup dan kami siap melayani para investor yang datang di Kalimantan Barat," ujar dia.

Machnizon menuturkan, PLN siap membantu pemerintah untuk meningkatkan minat investasi dengan menyediakan pasokan listrik. Dengan datangnya investasi baru, akan ‎membuka lapangan kerja, mendorong perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan.

"Dengan penambahan kapasitas ini, maka Sistem Khatulistiwa akan mengalami surplus energi dengan reserve margin lebih dari 30 persen. Sehingga pada 2018 mendatang kondisi sistem Khatulistiwa akan semakin kuat dan handal guna mendukung perekonomian Kalimantan Barat," ujar Machnizon.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

PLN Komitmen Pasok Listrik ke Smelter dan Pusat Bisnis di Kalbar

Sebelumnya PT PLN (Persero) menyatakan, saat ini ‎kondisi pasokan listrik di sistem Khatulistiwa Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami kelebihan pasokan. Dengan begitu siap melayani investasi baru di wilayah tersebut.

General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat Richard Safkaur mengatakan, sebagai bukti kecukupan pasokan listrik, PLN sepakat memasok listrik ke dua calon pelanggan besar, yaitu fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) alumina milik PT Dinamika Sejahtera Mandiri (DSM) yang berlokasi di Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau dan pengembangan kawasan real estate PT Kurnia Jaya Raya (KJR).

"Setelah beberapa proyek pembangkit di Kalbar berhasil COD (Commercial Operation Date), diharapkan akan diikuti dengan peningkatan penjualan terutama untuk pelanggan industri dan bisnis," kata Richard, di Jakarta, Senin 30 Oktober 2017.

Pembangunan smelter alumina DSM akan dimulai pada 2018 dan selesai pada 2020. PLN Wilayah Kalimantan Barat akan memasok kebutuhan listriknya sebesar 150 Mega Volt ampere (MVa) pada 2020.

"Di Kalimantan Barat, industri pengolahan hasil tambang memang menjadi salah satu sektor yang diminati oleh investor. Sebelumnya pada 2016, PLN juga menandatangani MoU penyaluran tenaga listrik untuk pabrik Smelter Grade Alumunia Refinery (SGAR) dengan kapasitas 2 juta ton per tahun dengan kapasitas daya 100 MW," papar Richard.

Calon pelanggan berikutnya adalah pembangunan proyek pembangunan kawasan mal, apartemen serta perumahan di Kubu Raya oleh KJR. Proyek tersebut akan dimulai pada 2018 dan direncanakan selesai pada 2023.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya