Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) akan mengebor atau menggali 70 sumur minyak dan gas (migas) di Blok Mahakam, Kalimantan Timur dalam periode 2017-2018. Total investasi pengeboran ini mencapai US$ 850 juta atau sekitar Rp 11,47 triliun (kurs Rp 13.500 per dolar AS).
Direktur Utama PHI, Bambang Manumayoso mengungkapkan, Pertamina telah mengebor 11 sumur migas di Blok Mahakam per November ini. Jumlah tersebut dari 8 POD (Plan of Development) eksisting, dan 64 sumur yang disetujui untuk digali dengan harga minyak US$ 100 per barel.
"Tapi kan harga minyak kita dipatok US$ 48-US$ 50 per barel, jadi hanya bisa mengebor 11 sumur karena biaya banyak, tapi harga rendah. Dari 11 sumur itu, 9 sumur migas berada di area rawa dan 2 sumur sisanya di lepas pantai (offshore)," ujar dia di Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Advertisement
Dengan target pengeboran 15-17 sumur di tahun ini, diakui Bambang, Pertamina menggelontorkan biaya investasi sekitar US$ 130 juta-US$ 150 juta. Biaya pengeboran satu sumur berkisar US$ 8 juta-US$ 9 juta.
"Itu sudah kita tekan biayanya 20-25 persen. Kalau pengeboran sumur yang dalam, ongkosnya mendekati US$ 10 juta. Kita menekan biaya tapi tetap aman dan hasilnya sama," ujar dia.
Dia menargetkan pengeboran 5-6 sumur sisanya dapat dikejar dalam 2 bulan terakhir ini. "Kalau rata-rata satu sumur seminggu, mudah-mudahan bisa selesai 15-17 sumur di 2017," jelas dia.
Sementara pada tahun depan, PHI akan kembali mengebor migas di 59 sumur. Ini terdiri dari 44 sumur berada di area rawa, 5 sumur di lepas pantai, dan sisanya 10 sumur baru dalam proses paneling karena harus melewati jalan panjang untuk mengebor sumur migas, dari mulai teknikal, komersial, persetujuan Pertamina, sampai proses ke SKK Migas.
"Jadi totalnya 70 sumur yang dibor. Investasi tahun depan sekitar US$ 700 juta dan untuk Anggaran Biaya Operasi (ABO) dialokasikan US$ 1 miliar-US$ 1,1 miliar," terang Bambang.
Upaya ini, katanya, untuk menggenjot produksi minyak bumi di Blok Mahakam sebesar 48 ribu barel per hari dan gas bumi sebesar 1.100 MMSCFD di 2018.
Sampai dengan hari ini produksinya sekitar 1.200 MMSCFD untuk gas bumi dan minyak bumi 42 ribu barel per hari. Sekadar informasi, Total E&P Indonesie akan menyerahkan Blok Mahakam ke Pertamina per 1 Januari 2018.Â
"Kita berupaya menjaga produksi karena blok ini sudah 40 tahun beroperasi. Jadi harus ada pengeboran sumur produksi migas, baik yang eksisting maupun yang baru, dan lainnya," tandas Bambang.