RI Jadi Negara Paling Siap dalam Implementasi MEA

Indonesia mencapai persentase tertinggi dalam hal kesiapan dan komitmen dalam implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN

oleh Septian Deny diperbarui 13 Nov 2017, 17:15 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2017, 17:15 WIB
5 Hal yang Harus Kamu Tahu Tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Inilah 5 hal yang perlu kamu tahu soal Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) supaya tidak takut lagi menghadapi persaingan dalam pasar bebas.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia mencapai persentase tertinggi dalam hal kesiapan dan komitmen dalam implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). ‎Hal tersebut tertuang dalam pemantauan dan evaluasi implementasi cetak biru MEA 2025 dalam Pertemuan ASEAN Economic Community Council (AECC) ke-15 yang berlangsung di Manila, Filipina.‎

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan, Indonesia telah memberi bukti kepada ASEAN atas kesiapan dan komitmen dalam MEA.

“Komitmen Indonesia terhadap MEA ditunjukkan melalui pencapaian implementasi tertinggi atas Prioritas Tahunan MEA pada 2017 dibandingkan dengan Negara anggota ASEAN lainnya. Meskipun masih sekitar 60 persen versus rata-rata ASEAN yang baru mencapai 52 persen,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (13/11/2017).‎

Enggar berharap pencapaian ini akan terus meningkat. “Diharapkan pencapaian implementasi Prioritas Tahunan di ASEAN terus meningkat hingga akhir tahun ini sebagai bukti kesungguhan integrasi ekonomi ASEAN terutama pada usianya yang ke-50,” lanjut dia.‎

Dalam masa keketuaan Filipina kali ini, ASEAN berhasil menyelesaikan 11 inisiatif prioritas ekonomi ASEAN (economic priority deliverables), antara lain ASEAN Roll-on Roll-off Davao–General Santos–Bitung, bisnis inklusif, Work Program e-Commerce 2017-2025, dan ASEAN Seamless Trade Facilitation Indicator.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo menyatakan, ada beberapa isu penting yang menjadi catatan ke depan bagi ASEAN.

“ASEAN harus terus memperkuat kerja sama lintas sektor dan lintas pilar untuk mencapai implementasi MEA 2025, antara lain e-Commerce, Good Regulatory Practices, Global Value Chain (GVC), ASEAN Food Safety Regulatory Framework, dan ASEAN Business Travel Card,” kata Imam.‎‎

Saat ini, perekonomian ASEAN merupakan terbesar ke-6 di dunia dan ke-3 di Asia, dengan total PDB sebesar US$ 2,55 triliun pada 2016. Proyeksi pertumbuhan ekonomi ASEAN mencapai 5 persen pada 2017 dan 5,1 persen di 2018. Nilai perdagangan barang ASEAN-dunia mencapai US$ 2,24 triliun, dengan 23,1 persen diantaranya merupakan perdagangan intra-ASEAN.

Sedangkan investasi ke ASEAN mencapai US$ 98 miliar pada 2016, dan 25 persen di antaranya merupakan investasi intra-ASEAN‎.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya