BI: Negara Tetangga Hormat pada RI karena Tol Nontunai

Bank Indonesia menyatakan, kebijakan transaksi nontunai jalan tol mendapat apresiasi dari negara tetangga.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Nov 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2017, 18:30 WIB
Penerapan Transasksi e-toll di Seluruh Gerbang Tol Dibagi Dua Periode
Petugas menunjukan kartu transaksi tol non tunai di gerbang tol Pejompongan, Jakarta, Jumat (15/9). Dalam menggunakan GTO ini, pengguna jalan tol diwajibkan memiliki kartu pembayaran non tunai sebagai kartu prabayar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia menyatakan, kebijakan transaksi nontunai jalan tol mendapat apresiasi dari negara tetangga. Hal tersebut dinilai langkah yang tepat untuk mengurangi penggunaan uang tunai.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, Bank Indonesia terus mendorong transaksi nontunai dengan menggunakan uang elektronik. Salah satu implementasinya adalah transaksi pada jalan tol.

"BI sebagai otoritas dari sistem pembayaran, selain uang rupiah, kami sangat mendorong transaksi pengunaan uang nontunai," kata Agus, di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (17/11/2017).

Agus mengungkapkan, sejak 31 Oktober ‎2017, 35 ruas tol di Indonesia telah menerapkan transaksi nontunai. Hal ini membuat negara-negara tetangga kagum terhadap kebijakan yang signifikan mengurangi transaksi tunai tersebut.

"Ini mendapatkan hormat dari negara-‎negara tetangga kok bisa Indonesia. Indonesia serentak pada 31 Oktober semua melakukan transaksi tol nontunai," tuturnya.

Menurut Agus, setelah transaksi nontunai dengan media kartu sukses diterapkan‎, pada akhir 2018 rencannya akan menggunakan media sensor, sehingga kendaraan tidak lagi mengurangi kecepatan untuk bertransaksi.

‎"Kami sekarang ini kalau masuk jalan tol pakai tap atau pakai digosok. Tetapi arah kita ke multilane free flow, jadi semua kendaraan kalau masuk tol itu tidak perlu mengurangi kecepatan, karena secara sensorik sudah akan bisa didebit dan environment itu akan bisa dicapai di akhir tahun 2018," tutup Agus.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya