Liputan6.com, Batam Badan Pengusahaan (BP) Batam berencana menyatukan pengelolaan Bandara Internasional Hang Nadim dengan pelabuhan, menjadi pusat logistik di Batam. Penyatuan ini bertujuan meningkatkan perekonomian di wilayah ini dan menggenjot pendapatan negara.
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, pihaknya akan mengajak investor dalam mengembangkan fasilitas di Bandara Internasional Hang Nadim.
"Sekarang sedang memilih dan menawarkan kepada investor untuk bekerja sama mengembangkan Bandara Hang Nadim dan pelabuhan," jelas dia di kantor BP Batam, Selasa (21/11/2017).
Advertisement
Rencananya, penggabungan pengelolaan pelabuhan dan Bandara Hang Nadim menjadi pusat logistik agar dapat menampung banyak kargo. Dengan dilengkapi perlengkapan yang modern, akses pengiriman menjadi lebih cepat dan pelayanan semakin mudah. Hal ini juga diharapkan ikut mendorong sektor pariwisata di Batam.
Terminal 1 Bandara Internasional Hang Nadim Batam saat ini hanya mampu menampung kapasitas 5 juta penumpang per tahun. Bandara ini akan direvitalisasi hingga mampu menampung 8 juta penumpang per tahun.
Sementara juga akan dilakukan pengembangan di Terminal 2 Bandara Hang Nadim. Lokasi ini ditujukan untuk kargo, mengakomodasi tingginya arus pengiriman barang.
"Nantinya pelabuhan (Batu Ampar) dan Bandara Internasional Hang Nadim akan memiliki akses khusus yang saling menghubungkan dengan dilengkapi sistem pendukung yang lebih modern," jelas dia.
Pada 2016, BP Batam sudah memperluas apron Bandara Hang Nadim selulas 240 x 150 meter karena apron yang ada sudah tidak mampu menampung banyaknya pesawat yang beroperasi melalui bandara tersebut.
"BP Batam sangat optimistis pengembangan konektivitas bandara dengan pelabuhan akan terealisasikan," dia menambahkan.
Saat ini Hang Nadim menjadi salah satu bandara kategori utama di Indonesia. Setiap hari ada sekitar 140 lebih penerbangan dilayani dari bandara internasional ini.