Antara Laki-Laki dan Perempuan, Siapa Paling Hobi Gadai Barang?

Mayoritas nasabah Pegadaian berada di usia produktif.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Nov 2017, 15:24 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2017, 15:24 WIB
Jelang Lebaran, Transaksi Gadai Meningkat 15 Persen
Warga saat bertransaksi di pegadaian di Jakarta, Kamis (15/6). Meningkatnya kebutuhan masyarakat jelang Lebaran membuat banyak orang menggadaikan barang berharga guna memenuhi kebutuhan yang mendesak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian (Persero) memprediksi jumlah nasabahnya pada tahun ini mencapai 9,51 juta orang. Jumlah tersebut naik dari posisi tahun lalu sebanyak 8,91 juta orang.

Direktur Utama PT Pegadaian, Sunarso, mengatakan, mayoritas nasabah yang datang menggadaikan barang merupakan kaum perempuan. Secara persentase, jumlahnya menembus 70 persen.

"Ternyata yang malu itu cowok ke Pegadaian. Malu itu dia, karena dari 9,5 juta nasabah ini yang laki-laki hanya 28 persen, yang perempuan 72 persen. Berarti sudah jelas lebih paham tentang nilai ini perempuan daripada laki-laki, kalau laki-laki lebih senang utang," kata dia di Jakarta, Senin (21/11/2017).

Menurutnya, nasabah memiliki berbagai keperluan ke Pegadaian. Salah satunya ialah gadai barang.

"Kadang-kadang butuh menyertifikatkan barang berharga atau mungkin cuma butuh sekadar daripada saya bawa barang kita tinggal aja di Pegadaian, nanti saya bawa duit, duit masuk rekening aman," ujar dia.

Sunarso menambahkan, mayoritas nasabah berada di usia produktif. Rinciannya, untuk di bawah 25 tahun 6 persen, usia 25-34 tahun 29 persen, usia 35-44 tahun 33 persen, usia 45-54 tahun 21 persen, dan di atas 54 tahun 11 persen.

"Dari sisi umur Alhamdulillah Pegadaian nasabahnya itu bukan-bukan yang manula, bukan," ujar dia.

Bahkan, Sunarso mengatakan, berdasarkan pengalamannya di Riau banyak nasabah berasal dari mahasiswa.

"Saya kemarin ada data waktu saya ke Riau, di wilayah Riau itu jumlah nasabah yang dari kalangan mahasiswa itu tinggi ternyata, mahasiswa banyak yang pergi ke Pegadaian," tukas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bidik Laba Rp 3,7 Triliun Tahun Depan

PT Pegadaian (Persero) menargetkan laba usaha Rp 3,7 triliun pada 2018. Laba tersebut diparkirakan naik sekitar Rp 300 miliar dari laba yang diproyeksi tahun ini sebesar Rp 3,42 triliun. Laba usaha perseroan hingga Oktober 2017 mencapai Rp 2,84 triliun.

Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengatakan, perseroan mengincar pendapatan Rp 12,5 triliun pada tahun depan. Pendapatan itu naik Rp 1,7 triliun dari pendapatan tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp 10,77 triliun.

"Revenue kita ingin naik Rp 1,7 triliun," kata dia dalam acara Pegadaian Sharing Session di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Untuk menopang kinerja tersebut, Pegadaian akan menambah 2 juta nasabah tahun depan menjadi 11,5 juta nasabah. Pegadaian akan menggenjot nasabah dari segmen mikro.

"Nanti ada skema pemerintah UMI, ultramikro. Dananya dari PIP pusat investasi pemerintah. Pegadaian dipercaya menyalurkan UMI," jelas dia.

Dengan begitu, total omzet Pegadaian akan menjadi Rp 143,9 triliun atau naik Rp 4,2 triliun. Lalu, total aset akan naik Rp 7,1 triliun menjadi Rp 57,4 triliun.

Untuk memacu kinerja, Pegadaian menerapkan beberapa strategi baik dari internal maupun eksternal. Di sisi internal, Pegadaian akan mengoptimalkan digitalisasi business process, standardisasi outlet, revitalisasi gudang, dan logistik.

Dari sisi eksternal, Pegadaian akan mengoptimalkan agen eksternal dan aplikasi mobile. "Kemudian pengembangan layanan berbasis digital," tandas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya