Saham Amazon Naik, Kekayaan Jeff Bezos Tembus US$ 100 Miliar

Saham Amazon naik 2,5 persen mendorong kenaikan kekayaan Jeff Bezos, pemilik Amazon.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Nov 2017, 08:48 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2017, 08:48 WIB
CEO Amazon Jeff Bezos
Foto: Business Insider

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan hari diskon atau Black Friday di Amerika Serikat tampaknya turut mendorong kekayaan miliarder Jeff Bezos. Kini kekayaan Jeff Bezos mencapai US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.350 triliun (asumsi kurs Rp 13.505 per dolar Amerika Serikat).

Miliarder Jeff Bezos, pendiri dan pemegang saham terbesar Amazon, mencapai kekayaan US$ 100 miliar untuk pertama kalinya, menurut Bloomberg. Sedangkan Forbes mencatat kekayaannya mencapai US$ 99,6 miliar. Demikian mengutip laman CNN Money, Sabtu (25/11/2017).

Kekayaan Bezos meningkat seiring saham Amazon naik 2,5 persen pada Jumat waktu setempat. Saham Amazon menguat didorong laporan belanja online pada Thanksgiving dan Black Friday melonjak 18 persen dibandingkan tahun lalu.

Jeff Bezos sendiri mencatatkan kenaikan kekayaan US$ 2,4 miliar dalam satu hari. Sebelumnya Bezos memiliki 78,9 juta saham Amazon senilai US$ 93,6 miliar. Itu tidak memperhitungkan semua kepemilikannya, meski ada dua perusahaan yang dimilikinya, yakni Blue Origin dan The Washington Post.

Sepanjang 2017, saham Amazon naik 58 persen pada 2017. Hal itu menambah pundi-pundi kekayaan Jeff Bezos sebesar US$ 34 miliar. Bezos meraih orang terkaya di dunia pada Juli dan secara singkat melewati Bill Gates. Kemudian ia kembali susul Bill Gates pada Oktober. Pendiri Microsoft itu kini memiliki kekayaan US$ 89 miliar. Kekayaan Gates sempat mencapai US$ 100 miliar pada 1999. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jeff Bezos Tak Sering Buka Smartphone

Sebelumnya Jeff Bezos sebagai CEO dari salah satu perusahaan teknologi terbesar, Amazon, ternyata tak sepenuhnya terhubung dengan smartphone. Hal itu diungkapkan Bezos beberapa waktu lalu.

Ia beralasan, dirinya bukanlah seseorang yang mudah melakukan banyak hal sekaligus. Ia lebih memilih untuk fokus pada satu hal yang sedang dikerjakan.

"Saya tak suka melakukan banyak hal sekaligus. Itu mengganggu saya. Jika saya membaca email, saya hanya ingin membaca email," tuturnya seperti dikutip dari Business Insider, Minggu, 19 November 2017.

Karena itu pula, ia mengakui tak terlalu sering membuka smartphone-nya untuk sekadar mengecek apakah ada pesan yang masuk. Kebiasaan fokus ini ternyata dilakukannya sejak masa sekolah.

"Saya tak perlu diberi tahu untuk tak terlalu sering mengecek email. Saya memang senang hadir secara langsung," ujar pria yang baru saja dinobatkan sebagai orang terkaya ini.

Untuk itu, ia menyebut apabila ada seseorang yang ingin membahas hal penting, mereka cukup langsung mencarinya. Ia mengakui lebih suka bertemu langsung dengan orang lain.

"Ketika saya makan malam, saya (hanya) makan malam, apakah itu dengan teman atau keluarga. Saya senang berbicara dengan orang yang sedang bersama saya," tuturnya.

Kendati demikian, Jeff Bezos tak menyebut kebiasaan orang lain yang kerap mengecek ponselnya sebagai hal yang salah. Akan tetapi, ia menyebut kebiasaan itu tak sesuai dengan caranya bekerja.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya