Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah, termasuk di dalamnya pembangunan jalan tol. Sejumlah ruas telah masuk radar pemerintah untuk dilelang tahun depan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Herry TZ mengatakan, tol yang akan dilelang tahun 2018 yakni Semarang-Demak dan beberapa ruas di Jabodetabek.
Advertisement
Baca Juga
"Kita harapkan tahun depan, satu, Semarang-Demak. Kemudian ada dua unsolicited di Jabodetabek yang kita siapkan, yang dari Balaraja ke arah Teluk Naga sama Balaraja-Semanan," kata dia seperti ditulis di Jakarta, Minggu (26/11/2017).
Herry mengatakan, ruas Samarinda-Bontang juga sedang disiapkan. Kemudian, ada pula ruas Bawen-Yogyakarta. "Samarinda-Bontang lagi kita siapkan dokumennya. Kemudian Bawen-Yogyakarta itu sedang feasibility study. Jadi kalau kita sepakat nanti melelang dia seperti Serang-Panimbang nanti tanahnya sambil jalan bisa dilakukan tahun depan," jelasnya.
Herry memperkirakan, tol yang akan terbangun hingga tahun 2019 sepanjang 1.852 km. Raihan tersebut bakal lebih tinggi dari rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) sampai tahun 2019 sepanjang 1.000 km.
"Seperti kita ketahui target pembangunan tol, kalau meruntut kembali target RPJMN 1.000 km sampai tahun 2019," tandasnya.
Selanjutnya
Panjang jalan tol yang telah dibangun Pemerintahan Kabinet Kerja Joko pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), menurut dia, sampai akhir November 2017 mencapai 332 km, atau bertambah sekira 156 km dibandingkan tahun 2016.
Sedangkan, dikemukakannya, secara keseluruhan ruas jalan tol yang sudah beroperasi di berbagai daerah di Republik Indonesia mencapai 1.089 km. Untuk mengejar agar panjang tol tersebut bertambah pada Desember atau akhir tahun 2017, ia mengemukakan bahwa ruas jalan tol yang dikejar antara lain adalah ruas Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, ruas tol di Lampung, hingga Ciawi-Sukabumi.
Dia mengingatkan bahwa membangun jalan tol tidaklah semudah membeli mobil, di mana ada uangnya bisa langsung diperoleh barangnya. Sejumlah tantangan yang dihadapi, antara lain adalah faktor cuaca serta permasalahan klasik, yaitu pembebasan lahan atau tanah.
Advertisement